Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Teror Ular Kobra yang Tewaskan 4 Warga di Gowa, Digigit Saat Berkebun hingga 2 Meninggal di Tempat

Kompas.com - 20/12/2019, 08:06 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Empat orang petani di Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas digigit ular saat sedang berkebun.

Dua di antaranya tewas di tempat dan sisanya tewas saat dievakuasi ke rumah sakit.

Adanya peristiwa tersebut, membuat sejumlah warga enggan mengolah kebunnya lantaran takut menjadi korban serangan ular kobra.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kejadian pertama

Ilustrasi ular kobrashutterstock Ilustrasi ular kobra

Kepala Desa Mamampang Azis Daus mengatakan, kemunculan ular tersebut merupakan hal yang baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

Apalagi kemunculan ular kobra tersebut sampai membuat warga tewas. Menurutnya, Sulsel bukanlah wilayah endemik ular kobra.

"Kalau ular semacam piton sejak dulu banyak, tetapi penemuan ular kobra sampai ada warga yang tewas baru kali ini terjadi," ujarnya.

Baca juga: Kobra Tewaskan Empat Warga, Petani Takut Berkebun

 

2. Empat warga tewas digigit ular dua tewas ditempat

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Kanit Binmas Polsek Tombolopao, Aipda Musruri mengatakan, kemunculan ular kobra di Desa Mamampang setidaknya sudah ada empat warga yang tewas digigit ular kobra.

"Sudah ada empat korban digigit ular kobra dan dua di antaranya meninggal di tempat yang lainnya meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi penemuan, Rabu (18/12/2019).

Bahkan baru-baru ini, warga desa setempat digegerkan dengan fenomena ular kobra dengan panjang empat meter masuk keperkarangan rumah.

Baca juga: Digigit Ular Kobra Saat Berkebun, 2 Warga Gowa Tewas di Tempat

 

3. Dua warga yang tewas di tempat alami luka bekas berwarna hitam

-THINSTOCK -

Azis mengatakan, warga yang terkena gigitan ular kobra seketika akan mengalami panas tinggi dan kesulitan bernapas.

"Luka bekas gigitan ular berwarna hitam, korban meninggal di tempat," katanya.

Diketahui empat orang petani di Desa Mamampang, Kabupaten Gowa, tewas digigit ular saat sedang berkebun.

Dua di antaranya tewas di tempat dan sisanya tewas saat dievakuasi ke rumah sakit.

Baca juga: 2 Warga Gowa yang Tewas di Tempat Setelah Digigit Ular Kobra Alami Luka Bekas Berwarna Hitam

 

4. Warga takut berkebun

Riming (50) bersama petani memperlihatkan lokasi terakhir kemunculan ular kobra yang telah menewaskan empat warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kamis, (19/12/2019).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Riming (50) bersama petani memperlihatkan lokasi terakhir kemunculan ular kobra yang telah menewaskan empat warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kamis, (19/12/2019).

Setelah adanya peristiwa warga digigit ular kobra saat ke kebun, membuat sebagian petani enggan mengolah kebunnya karena takut menjadi serangan ular kobra.

Riming (50) waarga sekitar mengaku berhenti menggarap kebunnya lantaran khawatir menjadi korban.

Pasalnya, sejumlah warga menyaksikan ular kobra masih berkeliaran di perkebunan warga dengan berbagai ukuran.

"Minggu lalu saya lihat langsung itu ular panjangnya sekitar tiga meter lebih. Saya sempat kejar tapi lari ke rimbunan bambu" katanya kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Ular Kobra Banyak Muncul pada Akhir 2019

 

5. Pergi ke kebun bersama-sama

Ilustrasi kebun kelapa sawitAFP PHOTO / ROMEO GACAD Ilustrasi kebun kelapa sawit

Namun, adanya teror ular kobra yang menewaskan petani saat berkebun tidak membuat sebagian warga berhenti melakukan aktivitasnya.

Hanya saja, aktivitas dilakukan secara bersama-sama. Hingga saat ini, warga berhasil menangkap dua ekor ular kobra.

"Sekarang kalau ke kebun harus ramai-ramai, tidak boleh sendiri karena takut ada ular," katanya.

Baca juga: Anak Ular Kobra Bermunculan di Cianjur, Warga Resah Induknya Masih Berkeliaran

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com