MEDAN, KOMPAS.com - Sungai Bahilang dan Sungai Padang di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, meluap, Senin (16/12/2019).
Banjir akibat meluapnya dua sungai tersebut berdampak pada 2.350 kepala keluarga di 4 kecamatan di Tebing Tinggi.
Sebagian warga harus mengungsi sementara di tempat yang aman.
Saat ini, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi masih mendata jumlah masyarakat yang terdampak.
Kepala BPBD Tebing Tinggi Wahid Sitorus mengatakan, banjir akibat luapan dua sungai itu terjadi sejak Senin dini hari, yakni sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Banjir di Kampar Jadi Wisata Dadakan, Warga Bawa Pelampung Bebek untuk Berenang
Adapun, 4 kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Padang Hulu, Bajenis dan Rambutan.
"Jumlah korban yang terdampak banjir 2.350 kepala keluarga atau 11.361 jiwa," kata Wahid.
Menurut Wahid, data itu adalah data sementara yang dilaporkan hingga pukul 14.00 WIB.
"Anggota kita masih mendata dan di lapangan masih mendistribusikan logistik makanan siap saji," kata Wahid.
Pasca banjir terjadi, BPBD bersama Sekda Kota Tebing TInggi, Polres Tebing Tinggi, relawan dari Tagana dan Dinsos Tebing Tinggi sudah turun ke permukiman warga.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan