Tempat mandi raja hingga jadi destinasi wisata
Sumur tua ini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.
Pemerintah setempat telah membuka akses jalan ke lokasi sumur ini.
Sebelumnya, sumur ini hanya bisa dijangkau warga dengan berjalan kaki, karena jalan setapak tak cukup dilalui kendaraan roda dua, apalagi roda empat.
Menurut informasi, air jenih yang terdapat di sumur ini memiliki kandungan yang setara dengan air mineral dalam kemasan.
Sementara, berdasarkan cerita warga setempat, dahulu sumur ini pernah menjadi tempat mandi bagi para raja dan permaisurinya.
Rani, salah satu warga setempat mengaku hampir setiap pagi dan sore hari mendatangi sumur.
Dia biasanya datang untuk mengambil air bersih atau mandi.
“Rata-rata hampir semua warga larinya ke sini mencari air bersih untuk mandi, mencuci atau untuk minum. Kalau saya memang setiap hari mengambil air di sini,” kata Rani yang tinggal di Kampung Tua Bitombang.
Muhsin yang menjadi imam Masjid Bitombang menyebutkan, pohon kenari berusia ratusan tahun tersebut sudah sejak ia kecil menjadi sumber mata air yang diandalkan warga.
Air yang memancar dari akar pohon kenari tua ini tak hanya jernih, namun juga stabil meski saat musim kemarau panjang.
“Dulu ceritanya banyak remaja terpikat pasangan, karena sering ketemu di sumur tua ini. Makanya warga menyebutnya dengan sumur jodoh," kata Muhsin.
Baca juga: Jatuh dari Tebing Gunung Parang, AKBP Andi Nurwandi Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.