Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sabuk Hijau Bandara YIA Menunggu Intensitas Hujan Merata

Kompas.com - 13/12/2019, 15:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Multipihak segera membangun sabuk hijau pada pantai yang berada pada sebelah Selatan Bandar Udara Yogyakarta International Airport  (YIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pembangunan ini akan berlangsung seiring dengan curah hujan yang sudah merata di Kulon Progo. 

Multipihak terlibat tersebut dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. 

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, PT Angkasa Pura I (Persero), BNPB dan BPBD, hingga masyarakat sekitar YIA.

Mereka menjalin kerja sama untuk membangun dan memelihara sabuk hijau nanti. 

Baca juga: Ini Alasan Penumpang AirAsia di Bandara YIA yang Bercanda Bawa Bom

Tantangan lahan pasir dan kering

Kepala BPDAS HL Serayu Opak Progo Sri Handayaningsih mengungkapkan bahwa penanaman berlangsung pada lahan pasir dan kering.

Teknik menanam pun berbeda dengan menanam di lahan kritis. 

Bibit yang ditanam memerlukan kelembaban pada lahan pasir. Resapan air hujan masih didapati mencapai kedalaman sekitar 50 sentimeter dari permukaan pasir.

Karenanya, hujan merata setiap hari sangat membantu proses awal hidup bibit yang ditanam. 

"Tidak boleh hujan 2 hari tapi seminggu berhenti, tidak boleh. Bahaya untuk tanaman karena bisa mati. Penanaman di lahan pasir beda dengan lahan marginal," kata Sri di ujung telepon, Jumat (12/12/2019). 

Baca juga: Pembebasan Lahan KA Bandara YIA Ricuh, Ratusan Warga Tolak Ganti Rugi Lahan

Kulon Progo memasuki musim hujan sejak awal Desember 2019 ini.

Namun intensitas hujan sampai sekarang dirasa belum cukup rutin dan rata untuk awal musim menanam atau penghijauan di pantai.

Kadang hujan deras sepanjang sore dan malam, namun lebih banyak hari tetap terik.

Dengan kondisi ini, aksi pembangunan sabuk hijau dimulai sekitar satu hingga dua minggu lagi.  

“Penanaman segera dilakukan di bulan ini, menunggu sekitar dua minggu lagi. Sudah ada hujan di lokasi yang akan ditanami,"  kata Sri.

Baca juga: Garuda dan Air Asia Mulai Penerbangan Internasional di YIA pada April 2020

Tambak jadi sabuk hijau

Penghijauan pantai berada di atas pantai pasir yang tandus hingga 50 hektar. Mayoritas kawasan itu adalah Pakualaman Ground. Pasir ini semula hanyalah hamparan tambak udang. 

Pembangunan sabuk hijau sendiri dilakukan dengan menanam bibit pandan laut, cemara udang dan bibit campuran, meliputi bibit keben, nyamplung dan ketapang.

Bibit ditanam dengan pola khusus sehingga pada saat nanti terwujud kerampatan tumbuhan.

Penanaman dilaksanakan secara multiyears dari 2019 hingga 2021. Tahun pertama penanaman dan dua tahun berikutnya adalah pemeliharaan. 

Tanaman pandan akan menjadi yang terdepan menghadap laut lepas. Penanaman pandan sekitar 10 ha yang berbatasan langsung dengan pantai laut selatan.

"Kalau cemara udang di depan maka tidak sampai 10 tahun akan gosong," kata Sri.

Di belakang pandan akan ditanami cemara udang hingga 30 ha. Lahan sisanya yang juga langsung berbatasan dengan pagar YIA akan ditanami bibit campuran seluas 10 ha.

Baca juga: Upaya Agar Bandara YIA Kulon Progo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas

Berguna kurangi dampak tsunami 

Keberhasilan penanaman nanti akan tampak setidaknya 10 rahun kemudian.

Keberhasilan penanaman diyakini memiliki banyak fungsi, utamanya bisa mengurangi energi tsunami yang menerjang bandara YIA, bila terjadi. 

Sri mengungkapkan bahwa perencanaan dan persiapan sudah selesai. Pemerintah daerah juga masih melakukan perapian lahan agar mudah ditanam.

Sambil terus menunggu curah hujan tinggi dan merata, BPSPL dan semua pihak terus membangun komunikasi maupun koordinasi.

"Yang penting hujan cukup, kita aman (menanam). Tidak boleh sesekali hujan. Intensitas hujan rutin. Panas malah bibit mati," katanya. 

Baca juga: Pembangunan Bandara YIA Dikebut untuk Melayani Natal dan Tahun Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com