Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Agar Bandara YIA Kulon Progo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 12/10/2019, 07:32 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Layanan prima bagi para penyandang disabilitas adalah memampukan kaum difabel melakoni semua kegiatannya secara mandiri dan bermartabat.

Bandar Udara Yogyakarta Internasional Airport (Bandara YIA) di Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan hal serupa dengan mengupayakan perbaikan dan mengembangkan sarana dan layanan yang lebih lengkap bagi para difabel.

“YIA ini (di masa depan akan menjadi) bandara yang pertama barangkali di Indonesia sebagai bandara yang ramah terhadap semua ragam disabilitas,” kata General Manager YIA dari PT Angkasa Pura I (Persero), Agus Pandu Purnama di lobi bandara, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Polisi Sebut Ada 195 Tambak Udang Belum Direlokasi dari Area Pembangunan Bandara YIA

Provinsi DIY memiliki dua bandara, Adisutjipto di Yogyakarta dan YIA di Kulon Progo.

Pandu mengakui, keduanya belum memberikan layanan maksimal pada penyandang disabilitas sebagai pengguna bandara meskipun bandara telah menyediakan banyak fasilitas pendukung dan sarana bagi kaum difabel ini.

Ini dilatari minimnya pemahaman detil terkait kebutuhan mereka akibat banyaknya ragam disabilitas.

Selama ini, AP I sudah menyediakan toilet khusus bagi difabel, kursi roda, hingga jalur untuk mereka yang tuna netra. Semua itu dirasa belum cukup menunjukkan sebagai bandara ramah difabel.

Baca juga: Hari Batik, Pelajar Disabilitas di Pangkal Pinang Diajari Membatik

Pandu mengungkapkan, YIA akan berkembang untuk bisa melayani semua jenis kebutuhan khusus ini.

AP I pun menggandeng komunitas Indonesian Caring yang  menaungi para penyadang cacat di Yogyakarta.

Mereka menghadirkan 25 difabel untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan YIA dalam melayani kebutuhan mereka.

Mereka masuk dari tol gate, drop zone, check in counter, garbarata, hingga area kedatangan.

“Ini ternyata beda-beda kebutuhannya. Mereka merasakan kekurangannya apa di bandara ini,” kata Pandu.

Baca juga: Demi Bandara YIA, Pemkab Kulon Progo Agresif Gusur Tambak Warga

Hasil asesmen ini nanti bisa saja berujung pada ada penambahan dan penyempurnaan sarana dan fasilitas di bandara nanti sehingga bisa melayani kaum difabel secara lebih baik.

Pandu mencontohkan bagaimana depresi bisa saja muncul pada penyandang disabilitas mental ketika menghadapi keterlambatan pesawat yang berkepanjangan.

AP bisa saja menyediakan ruang tenang dengan berbagai fasilitas pendukung bagi penyandang seperti ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com