Nadia pun sempat dibedong menggunakan kain menutupi tanda merah itu.
Namun, saat bedong dibuka, tanda merah tersebut menempel di kain hingga membuat anak pertamanya tersebut menangis.
Bersama suaminya, Zahril Hamid (29), Yunani membawa Nadia untuk berobat ke bidan desa setempat.
Akan tetapi upaya itu tak membuahkan hasil. Penyakit putri mereka makin parah.
Bahkan, jari jemari Nadia pun kini telah menempel di telapak tangan akibat kulitnya yang melepuh.
"Nadia sempat minta ingin dibunuh, karena sudah tidak tahan lagi. Dia merasakan kulitnya panas," kata Yunani.
Zahril dan Yunani mencoba menenangkan Nadia. Mereka bahkan membawa putri pertamanya itu untuk berobat ke orang pintar selama tiga bulan.
Lagi-lagi upaya itu juga tak kunjung menemukan tanda kesembuhan.
Belum selesai masalah Nadia, putri kedua mereka yakni Vika Launa (11) juga mengalami hal yang sama.
Kulit Vika ikut melepuh jika panas ataupun berkeringat. Sejak itu, Nadia dan Vika akhirnya memilih mengurung diri di rumah karena tak bisa terkena sinar matahri.
"Selama di rumah juga harus pakai kipas. Kalau panas kulit mereka gatal. Lalu melepuh seperti orang terbakar," ujar dia.
Vika saat ini hanya mengalami luka akibat kulit tubuhnya mengelupas. Namun, kondisi kakaknya Nadia semakin parah.