Program Mensos: Satu Kabupaten/Kota Berdiri Dua Puskessos

SOLO, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara menargetkan, satu kabupaten/kota di Indonesia ada dua pusat kesejahteraan sosial (Puskessos).

Menurutnya, Puskessos sebagai layanan untuk menyelesaikan permasalahan sosial di desa. Sehingga bisa dijadikan tempat pengaduan bagi masyarakat.

"Tentunya masih banyak permasalahan sosial. Bisa menjadi tempat pengaduan, juga pelayanan  minimum permasalahan sosial di desanya masing-masing," kata Mensos seusai membuka Rakernas DPP Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Indonesia Darurat Masalah Sosial, Begini Kendali Pemerintah atas Sains

Dia menjelaskan, Puskessos merupakan program dari desa dan sudah berjalan. Adapun anggaran untuk setiap Puskessos sebesar Rp 500 juta per tahun.

Dikatakan, ada satu kabupaten di Indonesia yang ditunjuk menjadi pilot project atau percontohan Puskessos pada 2020.

"Kita harapkan desa yang sudah maju untuk program Puskessos. Kalau desa yang tertinggal biar fokus pemenuhan gak dasar dulu," tuturnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya Puskessos ini nantinya masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan sosial dapat terlayani dengan program itu.

"Ini (Puskessos) ibaratnya kaya Puskesmas tapi bidang sosial. Misalnya orang mohon maaf mentalnya sakit, terganggu, korban kekerasan, lansia dan anak terlantar bisa ke situ," tutur dia.

Baca juga: Dengan Kebijakan Berbasis Riset, Mensos Ingin Putus Rantai Kemiskinan

Alasan berdirinya Puskessos

Ketua DPP Papdesi, Wargiyati menambahkan, bahwa program Puskessos bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat desa.

Menurut dia, alasan kenapa harus ada Puskessos adalah untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan.

Dicontohkan, selama ini banyak masyarakat mengadukan permasalahan sosial ke desa. Namun, dengan adanya Puskessos masyarakat bisa mengadukan permasalahan sosial melalui program itu.

"Kalau sudah ada Puskessos ini masyarakat bisa mengadukan apapun aspirasi masyarakat, khususnya warga kurang mampu, kena bencana, terkait masalah sosial," ujar dia.