Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Beradik Asal Sumsel yang Kulitnya Melepuh Terkena Matahari Butuh Bantuan

Kompas.com - 12/12/2019, 14:29 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

Saat itu, Zahril mengira jika bintik merah tersebut adalah tanda darah.

Namun, bintik tersebut kian hari ternyata semakin membesar hingga akhirnya menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Lambat laun, bintik merah itu membuat kulitnya melepuh, terlebih lagi ketika terkena pancaran sinar matahari.

"Sejak saat itu anak saya tidak lagi bisa keluar rumah. Karena kulitnya terus melepuh jika kena sinar matahari,"kata suami Yuni (37) itu.

Setelah Nadia, ternyata putri keduanya yakni Vika juga mengalami hal yang sama.

Gadis yang kini menginjak usia 11 tahun tersebut, hanya bisa berbaring di rumah bersama kakaknya, karena ikut terkena kelainan trisomi 9 parsial.

"Yang kecil masih bisa melihat dan berdiri sedikit-dikit. Tapi tetap keduanya tidak bisa keluar rumah,"ujar Zahril.

Baca juga: Kulit Melepuh Saat Terkena Matahari, Kakak Beradik di Palembang Idap Penyakit Kulit Langka

Diberitakan sebelumnya,sudah selama 18 tahun lamanya, Nadia Lovika hanya terbaring lemah di rumah karena mengidap penyakit kulit yang langka. Di mana, tubuhnya akan melepuh ketika terkena sinar matahari.  

Tak hanya Nadia, Vika Launa (11) yang merupakan adiknya pun mengalami hal sama. Sehingga, putri dari Zahril Hamid tersebut harus menjalani hari-harinya dengan mengurung diri di rumah.  

Zahril yang tercatat sebagai warga Desa Merbau, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan tersebut, telah berupa mengobati kedua putri kesayangannya itu, baik secara medis maupun tradisional.  

Namun, upaya Zahril untuk mengobati trisomi 9 parsial yang menimpa kedua putrinya itu tak membuahkan hasil.  

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Nadia Lovika dan Vika Launa. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com