Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Cibeureum Diresmikan, Bisa Piknik Sambil Belajar Bikin Kopi

Kompas.com - 11/12/2019, 12:59 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BI Cirebon juga memberikan berbagai peralatan produksi hingga membantu proses pemasaran Kopi Cibeureum di beberapa pameran di berbagai daerah.

“Setelah mendapatkan pendampingan BI, sejumlah petani kopi di kelompok ini mulai berusaha meningkatkan hasil panennya. Mereka panen biji kopi merah, bukan asalan. Meski demikian, hal ini dilakukan secara bertahap,” kata Komala.

Komala yang sudah beberapa kali diajak BI Cirebon untuk pelatihan dan pameran di berbagai tempat menyebutkan, ada sekitar 35 – 40 hektar kebun kopi di Desa Cibeurum.

Satu hektar dapat memproduksi sekitar 1 ton biji kopi atau sekitar 40 ton biji kopi dari seluruh kebun kopi.

Fadhil Nugroho Kepala Kantor BI Cirebon menyampaikan, pembinaan yang dilakukan selama satu tahun ini dilakukan agar tercipta desa yang mandiri. Desa mandiri dapat memperkuat roda ekonomi warga setempat dan juga sekitar.

“Kita masuk ke sini (Desa Cibeureum) mengembangkan pariwisata dengan harapan warga desa ini jadi punya penghasilan. Daya beli mereka terjaga, bisa berjualan, orang datang ke sini mau piknik. Ekonomi diharapkan berkembang dari situ,” kata Fadhil usai peresmian Desa Wisata Kopi Cibeurum.

BI Cirebon juga membantu proses pemasaran kopi Cibeureum ke berbagai festival dan pameran. Hasilnya, kopi Cibeureum diburu berbagai wilayah, hingga kekurangan stok.

Kopi Cibeureum memiliki keunikan. Biji kopi tumbuh di antara pohon cengkeh dan durian yang memengaruhi cita rasa biji kopi.

Target 25 desa wisata

Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan, peresmian Desa Wisata Kopi Cibeureum ini menambah daftar jumlah desa wisata di Kabupaten Kuningan. Targetnya, ada 25 desa wisata dari total 361 desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan.

“Dari target 25 desa wisata, kira-kira yang saat ini sudah resmi jadi desa wisata berjumlah 15 termasuk Desa Wisata Kopi Cibeureum," kata Acep.

Acep menyebut, penambahan Desa Wisata Kopi ini sejalan dengan tujuan Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten tujuan wisata berbasis alam atau kabupaten konservasi. Desa kopi juga diyakini dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kuningan.

Acep menyebut Pemkab Kuningan sudah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 30 Tahun 2017 tentang Penggunaan Pangan Pituin (pangan lokal) yang berlangsung di lingkungan Pemkab.

Perbup ini berisi kewajiban jajaran pemkab untuk menggunakan pangan lokal dalam acara kedinasan.

“Iya, termasuk juga kopi. Jadi kalau ada acara, minumnya kopi dari sini (petani lokal Kuningan),” kata Acep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com