Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kasus Bocah Ditemukan Tanpa Kepala, Korban Sodomi di Katingan dan Balita Samarinda yang Hilang

Kompas.com - 10/12/2019, 15:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sepekan terakhir, ada dua kasus bocah tewas ditemukan tanpa kepala di Kalimantan.

Korban pertama adalah H (12) siswa SD warga Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

H ditemukan tewas tanpa kepala di bekas galian tambang emas ilegal pada Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Bocah 4 Tahun Hilang Secara Misterius dari PAUD, Polisi Gelar Pencarian

Sementara di Samarinda, warga menemukan mayat bocah tanpa kepala di parit besar Jalan Antasari II, Kalimantan Timur pada Minggu, (8/12/2019).

Bocah tersebut diduga Yusuf, bocah PAUD yang berusia 4 tahun yang sempat dinyatakan hilang sejak 2 minggu terakhir.

Yusuf hilang sejak Jumat (22/11/2019) sore di sebuah Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Samarinda.

Baca juga: Ini Alasan Ahmad Penggal Kepala Siswa SD dan Buang Jenazahnya di Tempat Terpisah

 

Disodomi sebelum dipenggal kepalanya

Polisi Ringkus Pelaku Pemenggal Kepala Siswa Sekolah DasarKOMPAS.com/KURNIA TARIGAN Polisi Ringkus Pelaku Pemenggal Kepala Siswa Sekolah Dasar
H (12) siswa SD warga Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah dilaporkan hilang sejak Selasa (2/13/2019).

Tiga hari kemudian, tepatnya Jumat (6/12/2019) sekitar pukul 16.00 WIB warga menemukan mayat H tanpa kepala di tambang emas ilegal.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kapolres Katingan, AKBP Andri Siswan Ansyah, melalui Laporan Polisi yang diterima Polda Kalteng menjelaskan mayat H ditemukan di dalam lubang bekas tambang.

Dari hasil penyelidikan polisi diketahui H tewas setelah dipenggal kepalanya oleh Ahmad (37) tetangganya sendiri.

Ironisnya, H sempat disodomi oleh pelaku.

Baca juga: Penggal Kepala dan Sodomi Siswa SD, Pria Ini Ditangkap

Kepada polisi Ahmad bercerita bertemu dengan H di kebun kelapa sawit. Lalu Ahmad memberikan sebatang rokok kepada H lalu mencekiknya. Saat korban tak berdaya, Ahmad menyodomi bocah 12 tahun tersebut.

Ahmad kemudian memenggal kepala H untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

Tubuh H dibung ke bekas galian tambang emas ilegal di Desa Mahup dan kepalanya dikubur di dekat sarang walet milik warga.

“Melalui hasil pemeriksaan terhadap terduga pelaku, dirinya mengakui telah membunuh dengan cara memenggal kepala H," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Hendra Rochmawan, saat memberikan rilis di Mapolda Kalimantan Tengah, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Buron 3 Bulan, Pelaku Sodomi Anak di Bawah Umur Diringkus

Pasca terungkapnya kasus sodomi diserta dengan pembunuhan sadis ini justru membuka informasi baru bagi kepolisian

Anak dari warga sekitar juga mengaku pernah diperlakukan hal yang sama oleh  Ahmad.

“Ada anak yang mengaku pernah digitukan sama pelaku, namun pelaku hingga kini tidak mengakui," tambah Andri.

Baca juga: Cerita Miris Bocah 9 Tahun Dipaksa Mengemis oleh Ibu Kandung, Mnimal Rp 50.000 hingga Hanya Diberi Makan 2 Kali

 

Di Samarinda, bocah 4 tahun hilang 2 minggu

PAUD Jannatul Athfaal lokasi Ahmad Yusuf Ghazali menghilang beralamat di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Jumat (22/11/2019). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON PAUD Jannatul Athfaal lokasi Ahmad Yusuf Ghazali menghilang beralamat di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Jumat (22/11/2019).
Ahmad Yusuf Ghazali, bocah PAUD berusia 4 tahun dinyatakan hilang sejak Jumat (25/11/2019).

Saat kejadian, Yusuf dititipkan oleh orangtuanya di PAUD yag letaknya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Yusudfdiketahui hilang saat akan dijemput oleh orangtuanya pada Jumat sore. Ia diduga keluar kelas seorang diri atau dibawa orang lain saat pintu kelas terbuka.

Sebelumnya, ia dan 6 bocah lainnya main di kelas ditemani pengajar PAUD sambil menunggu jemputan keluarga.

Baca juga: Jasad Balita Ditemukan Tanpa Kepala, Keluarga Menduga Korban Kejahatan

Setelah dinyatakan hilang selama 2 minggu, warga menemukan jasad yang diduga Yusuf di salah satu parit besar di Jalan Antasari II, Samarinda pada Minggu (8/12/2019).

Saat ditemukan mayat bocah tersebut tak dikenali karena tubuhnya tidak utuh. Selain tanpa kepala, kaki dan tangan pun terputus.

Bahkan tulang dada tampak keluar dan organ tubuh dalam bagian dada sudah tak ada

Keluarga menduga Yusuf adalah korban penculikan dan perdagangan organ tubuh manusia.

"Saya yakin anak ini korban kejahatan, penculikan, sindikat karena pelaku sangat jahat. Hilangnya kepala anak ini menggugurkan asumsi bahwa anak ini jatuh ke dalam parit dan terbawa arus banjir," ungkap Lukman paman Yusuf saat ditemui di ruang jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.

Baca juga: Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Parit, Keluarga Yakin Itu Bocah PAUD yang Hilang

Sebelumya keluarga sempat menduga Yusuf jatuh ke parit yang terbawa banjir karena saat kejadian hujan deras mengguyur Kota Samarinda.

Namun Lukman mengatakan ada kejanggalan karena tak ada saluran parit yang menghubungkan secara langsung lokasi penemuan mayat dan PAUD tempat Yusuf menghilang.

Selain itu lokasi penemuan mayat dengan PAUD tempat terakhir Yusuf dinyatakan hilang berjarak sekitar 3,9 kilometer.

Baca juga: Ayah Korban Menduga Diculik, Bocah 4 Tahun Hilang Dua Pekan Belum Ditemukan

"Itu jauh yah. Ini analisa kami orang awam. Kalau keponakan kami jatuh ke parit enggak mungkin sampai ke sana (titik penemuan)," ujar dia.

Untuk penyebab kematian, tim kepolisian masih berkoordinasi dengan pihak kedokteran di RSUD Abdul Wahab Syaharie.

"Karena itu kami terus koordinasi dengan pihak RSUD untuk penyelidikan lebih jauh," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kurnia Tarigan, Zakarias Demon Daton | Editor: Robertus Belarminus, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com