"Dia berusaha menjaga kestabilan emosinya supaya bisa tetap tahan banting. Dalam bahasa psikologinya, ekspresi emosinya itu dia buang jauh-jauh. Makanya dia tidak pernah mengeluh, dia tidak pernah senyum, dia berusaha menerima semuanya," Haeriyah menambahkan.
Baca juga: Usai Bakar Hidup-hidup Juru Parkir, Tukang Tambal Ban Tetap Bekerja Seperti Biasanya
Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Panakukang Kompol Jamal Fathurrahman, polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap M.
Polisu ingin mengetahui apakah wanita tersebut memiliki gangguan kejiwaan lantaran tega memerintah anaknya bekerja.
Seperti diketahui, M juga berada di P2TP2A Kota Makassar untuk tes kejiwaan itu.
"P2TP2A juga menangani tersangka, apakah ada gangguan atau kelainan jiwanya," ujar Jamal.
Baca juga: Aktivis Parepare Anggap Pernikahan Dini Eksploitasi terhadap Anak
Seperti diketahui, polisi menangkap M seusai diduga melakukan eksploitasi terhadap SR yang masih duduk di bangku sekolah dasar, Senin (2/12/2019) malam.
Tindakan M pertama kali diketahui seusai videonya yang memukul anaknya sendiri viral di media sosial.
Kapolsek Panakukkang Kompol Jamal Fathurrahman mengungkapkan, selain mengeksploitasi, M juga kerap melakukan kekerasan terhadap anaknya tersebut.
Jamal menyebutkan, M kerap menyuruh anaknya mengemis di salah satu mal yang berada di Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Baca juga: Jadi Korban Kekerasan dan Eksploitasi Ibunya, Anak Ini Takut Pulang ke Rumah
(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.