Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Lotion Anti Nyamuk, Pria Ini Tusuk Pamannya, Nyamar Jadi Gelandangan untuk Hindari Polisi

Kompas.com - 03/12/2019, 18:27 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Firman (38) ditangkap polisi karena menusuk pamannya, Ahmad Darabi Chan (50), hanya karena perkara lotion anti nyamuk, Jumat (29/11/2019).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di Kelurahan Tegal Sari, Mandala II Kecamatan Medan Tembung.

Sebelum ditangkap, pelaku melarikan diri dan menyamar jadi gelandangan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, penusukan bermula saat Firman meminta sejumlah uang kepada ibunya, E, untuk membeli lotion anti nyamuk.

Saat itu, di rumah juga ada adiknya. E memberikan uang Rp 1.500. Namun, Firman tidak terima dan mengamuk. 

"Kemudian orangtuanya (ibunya) ketakutan dan menelepon adiknya yang tidak lain adalah pamannya, Ahmad Darabi Chan (50)," ujar  Dadan, saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (3/12/2019) sore.

Baca juga: Polisi Tangkap Perampok yang Tusuk Wanita di Hotel Amaia Mataram

Ahmad datang bersama istrinya menemui tersangka. Saat berkomunikasi di ruang tamu, ibu tersangka berada di luar.

Ahmad bertanya kepada Firman alasan mengamuk sambil menepuk pipi tersangka.

Tak terima dengan hal itu, Firman sakit hati. Ia naik ke lantai dua mengambil keris. 

"Lalu turun ke bawah dan ditusukkanlah ke bagian dada pamannya ini," ujar Dadang. 

Setelah itu pelaku melarikan diri. Saat keluar rumah, Firman sempat bertemu dengan ibunya dan mengatakan sesuatu.

"'Itu adikmu sudah saya habisi, saya bunuh', kemudian melarikan diri," ujar Dadang. 

Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap pelaku, Senin (2/12/2019).

Firman sempat melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Namun, akhirnya pelaku tak berkutik.

Baca juga: Cinta Ditolak, Siswa SMK Tusuk Guru Sejarah, Polisi: Diduga Gangguan Jiwa

Saat diperiksa, pelaku mengakui perbuatannya.

 "Pelaku satu kali menusuk di bagian dada. Saat ini belum didapatkan bahwa dia ada dendam. Jadi dia spontan melakukan itu karena sakit hati dengan korban," ujar Dadang.

"Saat ditangkap di Mandala Bypass, dia sedang menyamar menjadi gelandangan," kata Dadang menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com