Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obsesi Montir Lulusan SD Naik Pesawat, 2 Kali Rakit Pesawat walau Gagal Terbang

Kompas.com - 02/12/2019, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

Chaerul bercerita, ia telah memeriksa secara detail komponen pesawat mulai dari mesin hingga sayap dan ekor pesawat.

Saat uji coba, Chaerul didampingi peterjun Kopassus Kapten Halid. Ada puluhan warga yang datang ingin melihat uji coba terbang.

Baca juga: Montir Motor yang Buat Pesawat dari Bahan Bekas Hanya Lulusan SD

Saat uji coba dilakukan, pesawat rakitan Chaerul hanya bisa terbang setinggi 10 sentimeter. Selain itu, pesawat tersebut miring ke kanan.

Dari hasil uji coba, Chaerul mengambil kesimpulan bahwa pesawatnya masih perlu beberapa pembenahan pada sejumlah bagian, termasuk pada sayap.

"Pas nyoba terbang ada kerusakan di bagian sayap kiri. Pesawat sempat terputar dan sayap kirinya menyentuh tanah hingga bengkok," jelas Chaerul.

Baca juga: Sebelum Uji Terbang, Helikopter Buatan Buruh Bengkel Sukabumi Perlu Penyempurnaan

Kesimpulan yang sama juga disampaikan Kapten Halid. Ia mengatakan bahwa pesawat rakitan Chaerul masih butuh pembenahan.

"Dari hasil uji terbang, kami akan melakukan revisi. Uji coba tadi yang gagal terbang, termasuk pada Chaerul jadi pilot, belum terlalu menguasai cara terbang pesawat," kata Halid.

Meski gagal terbang dengan pesawat buatannya, Chaerul terus berusaha memperbaikinya.

"Walau saya lulus sekolah dasar, tapi obsesi saya membuat pesawat tak surut. Referensi dari internet membuat saya semakin besar hati untuk membenahi pesawat buatan saya," kata Chaerul, Minggu (1/12/2019).

Baca juga: Lapan Apresiasi Warga yang Membuat Helikopter di Sukabumi

Chaerul pun pulang ke kampungnya membawa rakitan pesawat menggunakan truk empat roda. Ia sudah berjanji untuk memperbaiki pesawat rakitannya.

Kepulangannya tidak sendiri. Ada puluhan warga Langga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, yang hari itu menjadi saksi sejarah uji coba pesawat rakitan dari Tanah Pinrang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suddin Syamsuddin | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com