Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Tunggu Hasil Otopsi hingga Minta Diusut Tuntas

Kompas.com - 30/11/2019, 13:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Sebelum ditemukan meninggal di kebun sawit, sambungnya, korban sempat datang di PN Medan sebelum pukul 08.00 WIB.

"Yang jelas memang tadi pagi dia (Jamaluddin) sempat masuk sebentar terus keluar. Dan tak tahu kemana. Yang ketemu ada, teman. Saya tidak (ketemu)," katanya.

Baca juga: Humas PN Medan yang Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Sempat Datang ke Kantor

 

3. Ketua PN Medan minta kasus diusut tuntas

Sutio berharap agar kasus ini diusut tuntas, sebagaimana menjadi kehendak dari keluarga dan juga pihak kepolisian untuk mengotopsi korban.

"Mudah-mudahan bisa sesuai harapan keluarga dan kami yang menghendaki ini diusut tuntas. Karena keluarga saya telepon, menghendaki mana baiknya. Polisi bilang ditindaklanjuti untuk otopsi, keluarga setuju," katanya.

Mengenai keseharian korban dan kasus terakhir apa yang ditangani, Sutio mengaku tidak tahu.

"Saya tak tahu. Mungkin majelisnya. Karena saya baru dua minggu di sini. (soal indikasi pembunuhan) saya tidak tahu. Polisi aja nanti diwawancarai," katanya.

Baca juga: Diserang 4 Anjing Rottweiler, Pria Ini Tewas Kehabisan Darah

 

4. Polsisi: Tunggu hasil otopsi

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan pihaknya tidak bisa buru-buru menyimpulkan penyebab kematian. Harus didahului hasil olah TKP dan Otopsi.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan pihaknya tidak bisa buru-buru menyimpulkan penyebab kematian. Harus didahului hasil olah TKP dan Otopsi.

Dilansir dari Tribun-Medan.com, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, pihaknya tidak bisa cepat-cepat menyimpulkan kalau Jamaluddin Humas PN Medan merupakan korban pembunuhan.

"Kita mendapat informasi ini dari anggota di lapangan yang menyatakan ada ditemukan mayat di dalam mobil,"katanya saat berada di RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019).

Dijelaskannya, untuk menyimpulkan suatu kejadian, pihaknya memerlukan pertama sekali hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan butuh hasil otopsi.

"Setelah dapat, baru dari situ kita bisa menyimpulkan arahnya ke mana,"ujarnya.

"Nanti setelah hasil yang saya bilang tadi, baru bisa kita menyatakan apa sebab kematiannya," sambungnya.

Baca juga: Mayat Wanita di Belakang Pabrik Diambil Keluarganya, Penyebab Korban Tewas Masih Misteri

 

5. Tangis istri pecah

Zuraida, istri Jamaludin (55) yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit lemas dan bersandar di mobilnya saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Jumat malam (29/11/2019). Tangisnya pecah saat jendela mobilnya dibuka dan beberapa orang memeluknya.KOMPAS.COM/DEWANTORO Zuraida, istri Jamaludin (55) yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit lemas dan bersandar di mobilnya saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Jumat malam (29/11/2019). Tangisnya pecah saat jendela mobilnya dibuka dan beberapa orang memeluknya.

Zuraida, istri Jamaluddin yang datang dengan mobil Totoya Camry warna hitam, tak kuasa menahan tangis di dalam mobilnya saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Jumat malam.

"Sabar ya, yang kuat. Yang kuat. Tetap saja di mobil dulu, tak usah turun," ujar suara seseorang sambil memeluknya.

Diketahui, Jamaluddin (55), Humas PN Medan yang ditemukan tewas di dalam mobilnya di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang pada Jumat pagi tadi.

Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Tangis Sang Istri Pecah

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com