Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Ledakan di Kejari Parepare, Diduga dari 490 Detonator yang Ditanam hingga Polisi Marah

Kompas.com - 20/11/2019, 06:05 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Ledakan terjadi di halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019) sekitar pukul 14.50 WIT.

Akibat ledakan tersebut, tiga bangunan di sekitar lokasi kejadian mengalami kerusakan. Selain itu, membuat warga yang berada di sekitar pun menjadi panik.

Bahkan, warga mengira suara ledakan tersebut karena gempa bumi atau petir.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare Amirudin menyebutkan, ledakan yang terjadi di halaman belakang kantor Kejari, berasal dari 490 detonator barang bukti hasil sitaan yang ditanam pada September 2019 lalu.

Namun, penyebab ledakan tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Berikut fakta selengkapnya:

1. Warga mengira gempa bumi

Ilustrasi gempa bumi.AFP Ilustrasi gempa bumi.

Samier, seorang pengacara yang berada di kantor Pengadilan Negeri Kota Parepare, mengira bahwa suara ledakan karena gempa bumi atau petir.

"Saya kira sudah kiamat, karena mendengar ledakan keras," ungkap Samier, Selasa.

Hal serupa disampaikan warga Kelurahan Bumi Harapan, Jepe.

Jepe mengatakan, ledakan itu terdengar begitu kuat.

Baca juga: Ledakan di Kejaksaan Negeri Parepare, Warga Mengira Gempa Bumi

 

2. Ledakan terdengar hingga satu kilometer

Ilustrasi ledakan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ledakan.

Jepe mengatakan, awalanya ia mengira suara ledakan yang ia dengar karena gempa bumi atau petir.

"Ledakan itu terdengar hingga satu kilometer dari jarak kejadian. Saya pikir itu gempa bumi," kata Jepe, warga Kelurahan Bumi Harapan.

Akibat ledakan tersebut, bangunan Kejari Parepare rusak. Selain itu, membuat warga yang berada di sekitar pun menjadi panik.

Baca juga: Ledakan di Kejari Parepare Terdengar hingga 1 Kilometer

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com