Kapolres Parepare AKBP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan yang terjadi di Kejari Parepare.
"Penyebab ledakan belum diketahui, kita akan sampaikan jika sudah diketahui. Tiga personel Gegana Brimob masih melalukan penyidikan," katanya.
Kata Budi, tidak ada korban jiwa dalan kejadian itu, namun sejumlah bangunan di kantor kejaksaan dan rumah dinas jaksa rusak.
"Tidak ada korban jiwa, ada dua bangunan yang kaca dan plafonnya rusak parah," kata Budi.
Baca juga: Ledakan di Kejari Parepare, Jibom Olah TKP
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare Amirudin menyebutkan, ledakan yang terjadi di halaman belakang kantor Kejari, Selasa (19/11/2019) berasal dari 490 detonator barang bukti hasil sitaan yang ditanam pada September 2019 lalu.
Amirudin menjelaskan, pada September lalu, Kejaksaan memusnahkan 490 detonator dengan cara ditanam di halaman belakang kantor Kejari Parepare. Detonator itu ditanam dengan menggunakan semen.
"Namun detonator itu meledak tadi siang. Kami tidak tahu penyebabnya apa," kata Amirudin saat dihubungin Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Ledakan di Kejari Parepare Berasal dari 490 Detonator Barang Bukti
Kasi Intel Kejari Parepare Amiruddin mengatakan, akibat ledakan yang terjadi di halaman belakang Kantor kejari mengakibatkan rumah dinas Kepala Kejari dan kasi intel rusak.
Dijelaskannya, rumah dinas dirinya dan kajari tepat berada di depan halaman belakang kantor Kejari.
Ketika ledakan keras itu terjadi, plafon kedua rumah itu rusak.
"Ledakan itu kan di dalam tanah dan membuat getaran. Rumah dinas Kajari dan saya plafon dan jendelanya rusak," kata Amiruddin.
Amiruddin mengaku saat kejadian pihaknya masih melakukan aktifitas kantor.