Penginapan Balkondes Ludes Jelang Borobudur Marathon 2019

MAGELANG, KOMPAS.com — Event sport tourism, Borobudur Marathon 2019 didukung oleh Bank Jateng yang dijadwalkan akan bergulir pada Minggu (17/11/2019) telah memberi dampak signifikan bagi perekonomian warga di sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Hal itu terlihat pada layanan kamar yang disediakan oleh Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di sejumlah desa yang ada di Borobudur, Kabupaten Magelang, saat ini telah ludes dipesan oleh para pelari dan wisatawan.

"Bisa dibilang sudah full booked, masuk (tamu) Jumat hingga Minggu," papar Muhammad Hatta Manager Pendampingan Program PT Manajemen CBT Nusantara selaku pendamping Balkondes, dalam keterangan pers tertulis yang diterima, Kamis (14/11/2019).

Disebutkan Hatta, sebanyak 222 kamar dari 18 balkondes yang tersebar di Kecamatan Borobudur telah penuh dipesan oleh para pelari dan wisatawan.

Baca juga: Ini Jalan yang Ditutup Selama Borobudur Marathon 2019

Pihaknya berharap momentum sport tourism melalui kegiatan yang didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini menjadi sebuah jembatan untuk mengenalkan dan menawarkan paket wisata dan layanan yang ada di Balkondes.

"Harapan kami tentu agar pelari ini bisa memperpanjang waktu menginapnya, durasi tinggalnya lebih lama," katanya.

Hatta mengatakan, sebagian besar tamu menginap ialah tamu luar kota yang di dominasi dari daerah kota besar seperti dari Jakarta hingga Kalimantan. Bahkan ada pula tamu luar negeri seperti dari Australia.

Ia memastikan event sport tourism layaknya Bormar ini mampu mendongkrak perekonomian warga sekitarnya, baik secara langsung maupun tak langsung.

Baca juga: Borobudur Marathon Kembali Digelar, Ini Keinginan Ganjar Pranowo

Spot sunrise

Sejatinya, lanjut Hatta, tak hanya sektor penginapan yang terangkat melalui event semacam ini.

Paket wisata, kuliner, hingga hiburan pop kekinian pun akan mendapatkan keuntungan.

"Kebutuhan transportasi, spot untuk wisata, kuliner sampai obyek-obyek lainnya yang ada di Borobudur juga akan terdampak," katanya.

Berkaca pada gelaran tahun lalu, Hatta berujar, pelari maupun wisatawan nantinya tak hanya menghabiskan waktu untuk berolahraga saja, tetapi juga berwisata di beberapa spot terkenal di kawasan Borobudur.

Salah satu yang dicari, kata Hatta, adalah spot sunrise.

"Gereja Ayam, Punthuk Setumbu, Bukit Barede, dan sunrise spot lainnya biasanya akan menjadi destinasi favorit selain ada destinasi pop seperti rumah kamera dan lainnya," katanya.

Baca juga: Ingin Dapat Slot Borobudur Marathon 2019, Jangan Lakukan Hal Ini

Paket wisata menarik

Selain itu, dikatakan Hatta, paket tur menggunakan mobil klasik Volkswagen (VW) juga akan menjadi salah satu paket wisata yang menarik digunakan oleh pelari atau wisatawan.

Bekerja sama dengan warga sekitar, ada sekira 70 unit kendaraan VW yang siap melayani tamu Balkondes untuk berkeliling Candi terbesar di dunia tersebut.

Sementara itu, untuk kuliner pihaknya juga akan menyajikan kuliner-kuliner tradisional di setiap Balkondes yang ada.

Termasuk potensi alam desa sekitar yang diangkat menjadi sajian bagi tamu penginapan.

"Ada mangut beong, olahan daging bebek, dan kuliner tradisional umum lain, seperti pecel, urap dan cokelat sesuai potensi desa masing-masing," katanya.

Baca juga: Mengapa Borobudur Marathon Hanya Tampung 10.000 Peserta?