Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tahun Jadi Guru di Flores dan Digaji Rp 75.000 Per Bulan: Saya Mengabdi dengan Tulus

Kompas.com - 08/11/2019, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak 2013 Maria Marseli (27) menjadi guru honorer di salah satu SD di Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Pertama kali mengajar ia mendapatkan gaji Rp 50.000 per bulan.

Kala itu SD tersebut masih berstatus kelas jauh dari SDN Pigang Bekor. Baru pada tahun 2014, status sekolah itu menjadi definitif SDN Kepipetik

Setelah tujuh tahun berjalan, Maria masih setia melakoni profesinya sebagai seorang guru.

Baca juga: Bikin Iba, Siswa-siswi SD di Flores, Belajar di Bangunan Darurat Reyot

Sejak status sekolahnya berubah, ia menerima gaji Rp 75.000 per bulan. Gaji tersebut terkadang baru diberikan setiap 3 atau 6 bulan sekali.

Besaran honor yang diterima guru tergantung dengan masa kerja.

SDN Kepiketik berjarak skeitar 30 kilometer dari Kota Maumere ibu kota Kabupaten Sikka.

Baca juga: Kisah Guru Honor di Flores, 7 Tahun Mengabdi dan Digaji Rp 75.000 Per Bulan

 

"Saya mengabdi dengan tulus di sini"

Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).
Maria mengaku bahwa honor Rp 75.000 per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sementara sang suami, Mikael Wilson bekerja membajak sawah dan menjual ikan di kampung untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Maria tinggal bersama dengan anak-anaknya.

Menurut Maria, ia bertahan mengabdi di sekolah tersebut demi masa depan muridnya.

Baca juga: Wisata Flores, 9 Pantai Tersembunyi di Pesisir Selatan Manggarai Timur

"Saya mengabdi dengan tulus di sini. Satu hal yang paling penting adalah masa depan anak-anak. Kalau tidak ada yang mengajar di sini, masa depan anak-anak pasti suram. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini," kata Maria.

Untuk menuju SD tersebut bisa menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4.

Namun kondisi jalan menuju sekolah juga cukup memprihatinkan.

"Saya berharap kepada Pemda Sikka agar bisa memperhatikan nasib guru honorer," harap Maria.

Baca juga: Cerita tentang Keunikan Jembatan Batu di Laut yang Kini Jadi Ikon Flores

 

Mengajar di bangunan darurat

Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).
Maria Marseli (27) mengajar para siswanya di bangunan darurat berlantai tanah, berdinding pelepuh bambu, dan beratapkan seng.

Bangunan darurat tersebut hanya digunakan saat musim kemari.

Selama 4 tahun, gedung sekolah tersebut sangat memprihatinkan. Atapnya bocor dan dindingnya lapuk termakan usia.

Lubang juga menganga di atap dan dinding bangunan sekolah. Saat musim hujan tiba, para siswa dan guru akan bergabung di ruangan yang lebih aman.

Baca juga: Mari Bantu Siswa-siswi SD di Flores Agar Tak Lagi Pikul Air 5 Km untuk Siram Toilet

Martha Matrona, salah seorang guru SDN Kepiketik mengatakan sudah 4 tahun bangunan darurat itu dalam keadaan reyot tanpa perbaikan.

Martha menyebut, bangunan darurat itu sudah tidak layak dipakai untuk aktivias pendidikan. Tetapi, karena keterbatasan ruangan, bangunan itu tetap digunakan.

"Saat kemarau saja bangunan ini digunakan. Kalau hujan sudah tidak bisa lagi. Air hujan masuk melalui lubang atap dan dinding bangunan," ungkap Martha.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com