Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kasus Ibu Masukkan Bayinya ke Mesin Cuci | Viral Ayam Goreng Berulat di Polewali

Kompas.com - 06/11/2019, 05:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang seorang ibu berinisial ST yang tega membunuh bayinya sendiri dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci menjadi sorotan.

Berdasar pengakuan ST, bayi itu merupakan anak dari hubungan asmara dengan pacarnya, AD.

Setelah mengetahui ST hamil, AD pun kabur dan enggan bertanggung jawab. ST lalu mengaku pabik dan akhirnya tega menutupi kehamilannya tersebut dengan cara tak manusiawi.

Sementara itu, pasca-viral sebuah warung makan yang menjual daging ayam yang sudah berulat, Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bersama Balai Pengawas Obat Dan Makanan Sulbar menggelar inspeksi mendadak.

Petugas langsung menyisir dan memeriksa bagian dapur tempat penyimpanan daging serta stok daging dan bahan makanan yang digunakan saat memasak.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Viral ayam goreng berulat di Polewali Mandar

Ilustrasi keracunan.Shutterstock Ilustrasi keracunan.

Tim inspeksi langsung menyisir dan memeriksa bagian dapur tempat penyimpanan daging serta stok daging dan bahan makanan yang digunakan saat memasak di sejumlah warung di Polewali Mandar.

Selain itu, petugas juga memberi pengarahan kepada setiap pemilik rumah makan agar tetap mengutamakan kebersihan dalam mengolah makanan.

Di salah satu rumah makan, petugas menemukan sebuah jeriken yang berisi saus yang telah berjamur dan sudah tidak layak konsumsi.

Petugas lalu menyita saus tersebut untuk segera dimusnahkan. Selain itu, petugas juga mengambil beberapa sampel makanan untuk diuji di laboratorium BPOM.

Inspeksi tersebut dilakukan setelah warga Polewali dihebohkan dengan ayam goreng berulat yagn dijual di sejumlah warung.

“Kami telah memberi peringatan kepada pemilik rumah makan yang menjual ayam berulat dan mereka sudah menyatakan kesipaannya untuk tidak lagi menjajakan ayam serupa,” kata Kabid Pengawasan Dinkes.

Baca berita selengkapnya: Rumah Makan Penjual Ayam Goreng Berulat Dirazia Petugas Gabungan

2. Penemuan jasad Suryono setelah hilang 7 bulan

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Setelah menghilang selama kurang lebih 7 bulan, jasad Suryono (51) warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya ditemukan di bawah mushala di dalam rumahnya

Polisi menduga, suryono tewas karena dibunuh. Seperti diketahui, peristiwa itu terbongkar bermula dari kecurigaan anak korban, Bahar (27), yang menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaan ayahnya.

Saat itu Bahar sedang berada di Bali untuk bekerja.

“Jadi saat itu, Bahar hanya mendapat informasi bahwa ayahnya Suryono bekerja di Bali, dan dia bermaksud mencari ayahnya tersebut,” ungkap Kepala Dusun setempat, Edi, Senin (4/10/2019).

Baca berita selengkapnya: Ditemukan Kerangka Dicor di Bawah Mushala, Diduga Pria yang 7 Bulan Menghilang

3. Pengakuan ST, ibu yang membunuh bayinya sendiri di mesin cuci

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Di depan polisi, ST mengaku menghabisi nyawa bayinya sendiri dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci.

Menurut ST, bayi itu merupakan anak dari hubungan asmara dengan pacarnya, AD.

ST mengaku panik setelah mengetahui dirinya telah berbadan dua setelah berhubungan dengan AD.

AD saat itu pun kabur dan enggan bertanggung jawab atas janin yang ada di kandungan.

ST pun kebingungan dan akhirnya menutupi kehamilannya tersebut dengan cara tak manusiasi.

"Saya terpaksa karena pacar saya tidak bertanggung jawab," kata ST saat berada di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019).

Baca berita selengkapnya: Ini Pengakuan Ibu yang Masukkan Bayi ke Mesin Cuci hingga Tewas

4. Kisah inspiratif warung makan milik Sarimin

Sarimin penjual warung makan yang punya konsep unik bayar pakai plastik di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Minggu (3/11/2019)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Sarimin penjual warung makan yang punya konsep unik bayar pakai plastik di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Minggu (3/11/2019)

Sarimin dan istrinya dianggap menginspirasi banyak orang dengan membuat warung makan yang hanya menerima sampah plastik untuk membayar makanan.

Tentu saja, plastik yang digunakan untuk mengganti uang itu adalah jenis plastik yang bisa didaur ulang.

"Sampah plastik bisa ditukarkan di warung untuk membeli makan dan minum. Jenis sampah plastiknya yang bisa didaur ulang, seperti gelas plastik dan botol bekas air mineral, tas plastik bekas, dan yang lainnya," kata Sarimin saat ditemui Kompas.com, Minggu (3/11/2019) sore.

Baca berita selengkapnya: Warung Makan Milik Pasangan Suami Istri Pemulung Ini Jadi Inspirasi, Begini Ceritanya

5. Polemik pemekaran Provinsi Papua

Ketua MRP, Tomiotius MuribKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Ketua MRP, Tomiotius Murib

Usulan pemekaran provinsi di Papua terus berkembang. Dalam usula itu, disebut akan ada dua Daerah Otonomi Baru (DOB), yaitu Papua Tengah dan Papua Selatan.

Namun, Majelis Rakyat Papua ( MRP) menilai, aspirasi pemekaran bukan berasal dari masyarakat.

"Tapi kalau mau, pemerintah pusat dorong pemekaran, karena itu hasil kajian dari intelejen," ujar Ketua MRP Timotius Murib, di Jayapura, Papua, Selasa (5/11/2019).

Baca berita selengkapnya: MRP Tak Merekomendasikan Pemekaran Papua, Ini Alasannya

(Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi, Kontributor Palembang, Aji YK Putra, Kontributor Jember, Ahmad Winarno, Kontributor Polewali, Junaedi | Editor: Robertus Belarminus, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com