Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kasus Ibu Masukkan Bayinya ke Mesin Cuci | Viral Ayam Goreng Berulat di Polewali

KOMPAS.com - Berita tentang seorang ibu berinisial ST yang tega membunuh bayinya sendiri dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci menjadi sorotan.

Berdasar pengakuan ST, bayi itu merupakan anak dari hubungan asmara dengan pacarnya, AD.

Setelah mengetahui ST hamil, AD pun kabur dan enggan bertanggung jawab. ST lalu mengaku pabik dan akhirnya tega menutupi kehamilannya tersebut dengan cara tak manusiawi.

Sementara itu, pasca-viral sebuah warung makan yang menjual daging ayam yang sudah berulat, Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bersama Balai Pengawas Obat Dan Makanan Sulbar menggelar inspeksi mendadak.

Petugas langsung menyisir dan memeriksa bagian dapur tempat penyimpanan daging serta stok daging dan bahan makanan yang digunakan saat memasak.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Tim inspeksi langsung menyisir dan memeriksa bagian dapur tempat penyimpanan daging serta stok daging dan bahan makanan yang digunakan saat memasak di sejumlah warung di Polewali Mandar.

Selain itu, petugas juga memberi pengarahan kepada setiap pemilik rumah makan agar tetap mengutamakan kebersihan dalam mengolah makanan.

Di salah satu rumah makan, petugas menemukan sebuah jeriken yang berisi saus yang telah berjamur dan sudah tidak layak konsumsi.

Petugas lalu menyita saus tersebut untuk segera dimusnahkan. Selain itu, petugas juga mengambil beberapa sampel makanan untuk diuji di laboratorium BPOM.

Inspeksi tersebut dilakukan setelah warga Polewali dihebohkan dengan ayam goreng berulat yagn dijual di sejumlah warung.

“Kami telah memberi peringatan kepada pemilik rumah makan yang menjual ayam berulat dan mereka sudah menyatakan kesipaannya untuk tidak lagi menjajakan ayam serupa,” kata Kabid Pengawasan Dinkes.

Setelah menghilang selama kurang lebih 7 bulan, jasad Suryono (51) warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya ditemukan di bawah mushala di dalam rumahnya

Polisi menduga, suryono tewas karena dibunuh. Seperti diketahui, peristiwa itu terbongkar bermula dari kecurigaan anak korban, Bahar (27), yang menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaan ayahnya.

Saat itu Bahar sedang berada di Bali untuk bekerja.

“Jadi saat itu, Bahar hanya mendapat informasi bahwa ayahnya Suryono bekerja di Bali, dan dia bermaksud mencari ayahnya tersebut,” ungkap Kepala Dusun setempat, Edi, Senin (4/10/2019).

Di depan polisi, ST mengaku menghabisi nyawa bayinya sendiri dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci.

Menurut ST, bayi itu merupakan anak dari hubungan asmara dengan pacarnya, AD.

ST mengaku panik setelah mengetahui dirinya telah berbadan dua setelah berhubungan dengan AD.

AD saat itu pun kabur dan enggan bertanggung jawab atas janin yang ada di kandungan.

ST pun kebingungan dan akhirnya menutupi kehamilannya tersebut dengan cara tak manusiasi.

"Saya terpaksa karena pacar saya tidak bertanggung jawab," kata ST saat berada di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019).

Sarimin dan istrinya dianggap menginspirasi banyak orang dengan membuat warung makan yang hanya menerima sampah plastik untuk membayar makanan.

Tentu saja, plastik yang digunakan untuk mengganti uang itu adalah jenis plastik yang bisa didaur ulang.

"Sampah plastik bisa ditukarkan di warung untuk membeli makan dan minum. Jenis sampah plastiknya yang bisa didaur ulang, seperti gelas plastik dan botol bekas air mineral, tas plastik bekas, dan yang lainnya," kata Sarimin saat ditemui Kompas.com, Minggu (3/11/2019) sore.

Usulan pemekaran provinsi di Papua terus berkembang. Dalam usula itu, disebut akan ada dua Daerah Otonomi Baru (DOB), yaitu Papua Tengah dan Papua Selatan.

Namun, Majelis Rakyat Papua ( MRP) menilai, aspirasi pemekaran bukan berasal dari masyarakat.

"Tapi kalau mau, pemerintah pusat dorong pemekaran, karena itu hasil kajian dari intelejen," ujar Ketua MRP Timotius Murib, di Jayapura, Papua, Selasa (5/11/2019).

(Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi, Kontributor Palembang, Aji YK Putra, Kontributor Jember, Ahmad Winarno, Kontributor Polewali, Junaedi | Editor: Robertus Belarminus, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/06/05180091/-populer-nusantara-kasus-ibu-masukkan-bayinya-ke-mesin-cuci-viral-ayam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke