Kalian jalankan bak pion kecil di atas papan catur
Bau bangkai kami tidak kalian hiraukan
Beri kami kebebasan !!!
Sungguh, suara kalian tenang bagaikan tiupan angin sepoi
Menipu manis dalam retorika kebijakan
Terbelenggu dalam ruang dan waktu
Kami hanya mampu berteriak kecil
Pulihkan kami, bebaskan kami dari belenggu ini
Tolong kami mohon !!!
Sebagian peserta seminar tak kuasa menahan tangis saat puisi dibacakan. Lirik dalam puisi tersebut dianggap sesuai dengan fakta yang terjadi di Manggarai Timur.
Bahkan, seluruh peserta seminar menundukan kepala sambil berlinang air mata.
Florianus Harson dan Albertus Harianto, dua peserta seminar tersebut mengungkapkan, puisi Jesica menusuk hati nurani dan menggugah perasaan.
"Kami sangat tersentuh dengan puisi yang menyentuh bagian-bagian hati dan pikiran yang ada dalam diri kami. Puisi ini sangat menohok bagi siapa saja yang mendengarkannya, karena fakta yang terus terjadi yang dialami para penderita gangguan jiwa di wilayah ini," kata Harson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.