Ini hanya tubuh kami tanpa jiwa kami
Namun, hanya satu hal yang kami tahu, kami ingin bebas, kami manusia yang punya perasaan
Kami mengeluh bukan tanpa alasan
Hanya saja semua ini melelahkan
Hormat kami untuk Bapak yang duduk di singgasana
Kami hanya butuh perhatian, tidak lebih
Kami, yang pernah dikucilkan oleh mereka yang merasa berkuasa
Asa yang seolah hancur dilukai beribu duri
Masih kurangkah telinga itu mendengar keluh kesa kami?
Hei para pemimpin berdasi, katanya ingin memberikan bukti bukan janji
Lantas tak pernah kalian melihat kami
Bak tahanan yang dihukum sampai mati
Kedua kaki ini menjadi saksi bahwa realita hidup tak semanis ekspetasi
Hidup kami kalian bentuk bagaikan tepung
Kalian olah dengan porsi kalian sendiri