Hila meminta kepada pemerintah pusat, provinsi, dan daerah agar membuat sumur bor di desa itu sebagai alternatif bagi warga di musim kemarau. Hal itu sudah diampaikan kepada bupati Sikka.
"Harapannya tahun 2020 itu bisa terealisasi. Kami di sini terlalu sengsara saat musim kemarau. Pilihannya cuma 1. Minum air kotor dan bau. Kalau tidak kami bisa mati," tutur Hila.
Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Cianjur Manfaatkan Cerukan Tepi Sawah
Selasa (22/10/2019), Kompas.com menyusuri hutan bersama warga untuk mengambil air.
Kami menyusuri hutan sejauh 2 kilometer lebih. Perjalanan cukup melelahkan.
Di mata air, warga masyarakat tampak terlihat sedang antre mengambil air di mata air.
Ada yang mengisi air di jerigen dan ambil air untuk cuci serta mandi.
Air yang diambil kotor, berbau, dan berulat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.