Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Tini Diboikot Warga gara-gara Beda Pilihan Pilkades di Sragen

Kompas.com - 19/10/2019, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

3. Diduga ada orang yang mengajak boikot

Menurut Siti, sebelum acara kumbakarnan (rapat persiapan pernikahan), ada orang yang membujuk warga untuk tidak datang.

"Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini tersebut.

"Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya pilkades," katanya.

Siti pun menjelaskan, ibunya telah melaksanakan tugas sebagai warga dengan baik, seperti arisan dan gotong royong.

Dan biasanya Ketua RT bisa menyelesaikan masalah tersebut, namun entah mengapa kali ini tidak seperti biasanya.

"Pak RT biasanya bisa menyelesaikan kok ini tidak. Acara klumpukan ulem (undangan) biasanya pakai pengeras suara datang. Tapi kok tidak seperti biasanya," katanya.

Baca juga: Fakta Baru Pembobolan dana Nasabah BNI Rp 124 Miliar, Pelaku Diduga Suka Hidup Glamor

4. Diselesaikan secara kekeluargaan

Menurut Iwan, masalah antara keluarga Tini dan warga desa diduga karena miskomunikasi terkait indikasi beda pilihan pilkades.

"Ada miskomunikasi antara keluarga Bu Suhartini dan lingkungan masyarakat RT 013," katanya.

"Setelah kita pertemukan kita cari solusi, kita titik temukan saling bisa menerima. Saling memaafkan."

Iwan menjelaskan, kondisi saat ini telah berangsur rukun kembali. Dirinya juga akan mencegah kejadian serupa muncul di masa depan.

"Ke depan lingkungan RT 013 tetap guyub rukun. Kembali seperti dulu tidak ada persoalan," katanya.

"Tidak ada istilahnya boikot-memboikot kaitannya dengan hubungan ke masyarakat utamanya di hajatan," katanya.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Remaja di Bali Ditemukan Meninggal di Danau Batur

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com