Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobolan Dana Nasabah BNI, Kepala Pemasaran Ambon Diduga Anggota Sindikat Investasi Tak Wajar

Kompas.com - 18/10/2019, 14:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Hasil investigasi auditor internal manajemen BNI menunjukkan adanya sindikat yang menawarkan investasi tidak wajar kepada para nasabah.

Investigasi dilakukan menyusul adanya kasus dugaan pembobolan dana nasabah di BNI Cabang Ambon.

Kepala Cabang BNI Makassar yang membawahi BNI di wilayah Indonesia timur, Faizal A Setiawan mengungkapkan, dari hasil investigasi auditor Internal BNI, pihaknya mengidentifikasi kondisi yang tidak wajar yang dilakukan FY, Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon.

Diduga FY merupakan bagian dari sindikat yang mengumpulkan dana dari para investor dengan dijanjikan imbalan hasil yang besar untuk berbisnis.

“Para penerima aliran dana disinyalir adalah para pemilik modal yang seolah - olah menerima pengembalian dana dan imbal hasil dari oknum. Padahal dananya berasal dari hasil penggelapan dana bank,” ungkap Afrizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Fakta Baru Pembobolan dana Nasabah BNI Rp 124 Miliar, Pelaku Diduga Suka Hidup Glamor

Dana yang digelapkan FY berdasarkan temuan hasil pemeriksaan internal mencapai sekitar Rp 58 miliar.

Atas temuan itu BNI mengambil tindakan dengan melapor ke Polda Maluku dan juga PPATK untuk mengungkap dan menuntaskan kasus tersebut.

Sebagaimana diberitakan, kasus dugaan pembobolan dana nasabah terjadi di BNI Cabang Ambon.

Kasus ini tengah di tangani Direktorat Kriminal Khusus Polda Maluku.

Sejauh ini sudah ada empat orang dari internal BNI yang dimintai keterangan.

Baca juga: Fakta Rp 124 Miliar Milik Nasabah BNI Diduga Dibobol, Warga Panik Serbu ATM hingga Diselidiki Polisi

Sementara terlapor yang juga kepala pemasaran BNI Cabang Ambon, FY belum diperiksa.

Polisi sudah mengagendakan pemeriksaan terhadap FY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com