Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ronda Jenis Baru Jadi Usulan Ganjar Antisipasi Terorisme

Kompas.com - 17/10/2019, 07:50 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sepasang suami istri yang diduga terorisme di Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2019) kemarin.

Sepasang suami istri tersebut berinisial AM (44) dan MH (44) yang dikenal oleh masyarakat sekitar jarang bergaul dan cenderung tertutup.

Menanggapi persoalan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan masyarakat melakukan program ronda jenis baru.

Bukan berjaga di malam hari untuk menangkal pencuri, ronda jenis baru yang diusulkan Ganjar digunakan untuk mengantisipasi ancaman terorisme.

Baca juga: 9 Penangkapan Terduga Teroris Pascapenusukan Wiranto, Polisi Amankan 26 Orang dan 4 Kg Bahan Bom

Menurut Ganjar, kepedulian masyarakat sangat penting dalam rangka membantu pemerintah melawan segala bentuk tindakan radikalisme dan terorisme.

"Saya usulkan ada ronda jenis baru di Jawa Tengah. Bukan keamanan dalam menghadapi maling, namun untuk memastikan siapa saja tetangga dan tamu di sekitar tempat tinggal masing-masing adalah orang baik-baik dan tidak bermasalah," kata Ganjar saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019).

Ganjar meminta semua elemen masyarakat peduli dan peka dengan kondisi sekitar. Hal itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan silaturahmi antar sesama, termasuk dengan tamu yang datang.

"Sehingga masyarakat menjadi mengerti, siapa tetangga mereka dan tamu mereka. Saya minta semua tokoh masyarakat dan aparatur pemerintahan level paling bawah seperti RT, dapat memantau dan menjalankan ini," jelas Ganjar.

Baca juga: Menyoal Gibran Maju Pilkada Solo, Bukan Pilihan PDI-P Solo hingga Anjuran Ganjar

Dengan kekuatan sektor terkecil tersebut, maka gerak langkah kejahatan terorisme dapat terdeteksi. Kalau ada warga yang tidak mau diajak ketemu, tidak mau kumpul, dapat diketahui sejak dini.

"Akan ketahuan siapa mereka, kepentingannya apa. Ini harus ditindaklanjuti, apakah didatangi, diberitahu dan dilakukan tindakan-tindakan lainnya," kata Ganjar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com