KOMPAS.com - Pascapenusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada Kamis (10/10/2019), tim Detasemen Khusus 88 Antiteror ( Densus 88) Polri telah menangkap 26 terduga teroris.
Para teroris diduga kuat terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo daat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/10/2019) mengatakan 26 teroris tertangkap di Lampung, Jakarta, Bekasi, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Bali.
Dedi memastikan bahwa rencana mereka tidak ada kaitanya dengan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Berikut rentetan penangkapan teroris di beberapa wilayah di Indonesia:
Penangkapan AT dan ZAI bebarengan dengan peristiwa penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.
Teroris ZAI mendapatkan penanganan secara khusus karena masih di bawah umur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan ayah dan anak diduga telah berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.
Baca juga: Polri sebut Terduga Teroris di Bali Aktif Beri Tutorial Membuat Bom
Ia juga mengatakan AT ada hubungan dekat dengan pelaku penusukan Wiranto, yaitu SA alias AR.
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku dan SA tergabung dalam satu grup yang disebut "Menanti Al Mahdi".
Terduga teroris AT diduga telah mengetahui rencana SA untuk melakukan amaliyah atau aksi.