Saat ini, lanjut Ganjar, sangat sulit untuk mengelompokkan pelaku teror ada di mana, jaringan apa dan sebagainya.
Hal itu nyaris tidak mudah untuk terdeteksi, karena mereka telah membaur dalam masyarakat.
Bahkan, lanjut dia, tidak hanya pada masyarakat sipil, di lingkungan pemerintahan, pendidikan dan aparat penegak hukum seperti TNI/Polri juga sudah disusupi para pelaku.
Mereka terus bergerilya untuk menebarkan paham radikalisme dan menebar teror.
"Maka, kalau masyarakat mau membantu, tentu tugas pemerintah akan semakin mudah dan kita semua bisa hidup tanpa rasa takut. Kesadaran inilah yang sangat penting, agar masyarakat waspada pada ajaran-ajaran yang tidak pas dan bertentangan dengan Pancasila," tegasnya.
Baca juga: Polda Lampung: Waspada Aksi Terorisme di Media Sosial
Bagaimanapun caranya, lanjut Ganjar, semua tindak pidana terorisme dan radikalisme harus dimusnahkan.
Masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum dan semua elemen harus bersatu dan berdiri tegak melawan dengan melakukan hal terbaik di bidang masing-masing.
"Tugasnya, yok sekarang semua bergerak. Dunia pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum bergerak bersama melawan paham yang mengancam kedaulatan itu," katanya.
"Mari kita serius dalam upaya sosialisasi, antisipasi dan melawan terorisme," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.