"Kemarin kan tinggi kolomnya 800 meter, nah ini 3.000 meter. Kalau penyebabnya akumulasi gas," ujarnya.
Namun demikian, BPPTKG Yogyakarta tetap mengimbai warga untuk tetap waspada bila terjadi lagi awan panas letusan.
"Masyarakat tetap harus waspada, artinya disini letusan memang kemungkinan masih akan terjadi," urainya.
Selain itu, area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Kasbani mengatakan dalam keterangan tertulisnya agar warga mewaspadai dampak dari abu vulkanik pasca-letusan Gunung Merapi.
"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," kata Kasbani.
Selain itu, Kasbani juga mengingatkan warga untuk tidak mendekat ke puncak Gunung Merapi.
"Rekomendasi jarak bahaya 3 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," tuturnya.
Dilansir dari Antara, sejumlah desa di kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi hujan abu tipis usai terjadi pasca letusan awan panas Gunung Merapi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Edy Susanto.
"Ada dua tim BPBD Kabupaten Magelang yang membagikan masker, masing-masing tim menggunakan mobil," katanya.
Menurut Edy sejumlah kecamatan terjadi hujan abu, antara lain Kecamatan Srumbung, Dukun, Salam, Sawangan, Muntilan, dan Mungkid.