BANJARBARU, KOMPAS.com - UH, korban pencabulan ayah kandung di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku trauma.
Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Aryansyah menegaskan, pihaknya sudah memberikan pendampingan dengan mendatangkan psikolog dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Kalsel.
"Korban sangat trauma. Saat pemeriksaan, korban didampingi oleh perlindungan anak dari propinsi dan saat ini korban sudah bersama ibunya," ujar Aryansyah saat dihubungi, Selasa (8/10/2019).
Baca juga: Ayah Izinkan Anak Gadisnya yang Sedang Hamil 2 Bulan Diperkosa Teman
Menurut Aryansyah, kasus yang menimpa UH sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, selain dicabuli, UH juga kerap dipukuli oleh S jika menolak melayani nafsunya.
Apalagi, selain digauli S, UH juga dicabuli oleh orang lain berinisial M yang tak lain adalah rekan S.
Sayangnya, lanjut Aryansyah, kasus penganiayaan ini tidak bisa diproses hukum karena bekas luka sudah tidak terlihat ditubuh korban.
Hal ini membuat UH tidak memasukkan kasus penganiayaan dalam laporannya ke Polres Banjarbaru.
"Korban tidak memasukkan itu ke dalam laporannya karena bekas penganiayaan sudah tidak terlihat," kata Aryansyah.
Baca juga: Seorang Gadis Diperkosa Ayah dan Paman hingga Hamil 2 Bulan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan