Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga tentang Sumur Desa yang Tak Pernah Kering meski Kemarau Panjang

Kompas.com - 07/10/2019, 11:58 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama empat bulan menyebabkan sumber-sumber air mengering.

Sumur-sumur mengering sehingga warga terpaksa mencari sumber air baru ke hulu sungai hingga menggali tanah.

Namun, ada sebuah sumur di Kampung Ramasari RT 001 RW 001, Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, yang tak pernah surut bahkan saat kemarau panjang.

Warga menyebutnya “sumur ajaib” karena di saat sumur-sumur mengering, sumur yang terletak di belakang salah satu rumah warga itu tetap melimpah.

Dari pantauan Kompas.com, sumur itu tak berbeda dari sumur kebanyakan. Airnya terlihat jernih.

Kedalamannya sekitar 7 meter.

Warga tampak bergantian mengambil air dengan cara menimba.

"Semakin banyak diambil, semakin banyak airnya. Tidak pernah surut,” kata Karyana, Ketua RW setempat kepada Kompas.com, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Marak Penggalian Sumur Dalam, 7 Desa di Magetan Alami Krisis Air Saat Kemarau Panjang

Tak ayal, setiap musim kemarau tiba sumur itu menjadi tumpuan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Ramainya ya setiap kemarau. Hampir setiap hari, pagi, siang dan sore, bahkan malam hari pun masih ada warga yang datang ke sini untuk mengambil air,” ujar Karyana.

Selain warga setempat, warga dari kampung lain juga turut mengambil air sumur, seperti dari Kampung Raksabala, Kampung Sagatan, Kampung Bobodolan.

Karyana mengatakan, sumur ini awalnya dibuat oleh warga bernama Ajuju, yang sekitar tahun 2000-an memiliki rumah di sana.

Sumur itu dibuat saat musim kemarau panjang seperti sekarang ini.

Sejumlah warga sedang mengambil air dari dalam sumur di Kampung/Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianur, Jawa Barat, Minggu (6/10/2019) yang tidak pernah kering meski dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah warga sedang mengambil air dari dalam sumur di Kampung/Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianur, Jawa Barat, Minggu (6/10/2019) yang tidak pernah kering meski dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini.
Sejak saat itu oleh sang pemilik, warga dipersilakan untuk mengambil air dari sumurnya.

“Sekarang rumahnya sudah dijual. Namun, alhamdulillah oleh pemilik yang sekarang masih tetap dipersilakan (warga mengambil air),” ucap dia.

Seorang warga Kampung Raksabala, Ardi Wijaya (54), menuturkan, sejak dua bulan terakhir ia harus bolak-balik mengambil air dari sumur tersebut karena sumur di rumahnya sudah kering.

Dalam sehari, Ardi bisa mengambil enam jeriken, pagi dan sore hari. Ardi menggunakan sepeda motor karena jarak dari sumur ke rumahnya jauh.

Ardi mengaku, ia dan warga sudah lama mengetahui keberadaan sumur tersebut sehingga setiap musim kemarau tiba dipastikan warga akan berbondong-bondong mendatangi sumur itu.

“Alhamdulillah ada sumur ini sehingga saya dan warga masih bisa mendapatkan air bersih di saat musim kemarau seperti sekarang ini,” ucap Ardi.

Warga lain, Amin (44), mengatakan air dari sumur tersebut sangat jernih sehingga layak dikonsumsi.

Dalam sehari ia biasa mengambil 4-6 jeriken air.

Air yang diambil digunakan untuk kebutuhan masak dan MCK. 

Sejumlah warga sedang mengambil air dari dalam sumur di Kampung/Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianur, Jawa Barat, Minggu (6/10/2019) yang tidak pernah kering meski dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah warga sedang mengambil air dari dalam sumur di Kampung/Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianur, Jawa Barat, Minggu (6/10/2019) yang tidak pernah kering meski dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini.
Pemilik rumah, Anas (43), menyebutkan, dalam dua bulan terakhir, setiap hari warga dari empat kampung berdatangan ke belakang rumah untuk mengambil air sumur.

“Silakan dimanfaatkan airnya sebanyak-banyaknya. Mari dirawat kebersihannya bersama-sama. Kita saling menjaga,” ujar Anas.

Baca juga: Tengkorak Manusia Terbungkus Karung Goni Ditemukan di Sumur Tua

Anas menyebutkan, sejak sumur itu ada, airnya tidak pernah surut. Apalagi di musim hujan, air sumur tersebut bisa diambil dengan gayung.

“Kalau warga sini menyebutnya sumur ajaib karena tidak pernah surut. Apa pun itu namanya semoga sumur ini bisa terus memberikan manfaat untuk banyak orang,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com