Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Jasad Nelayan Terlilit Ban, Kaki Digembok dan Ditemukan di Sungai, Polisi Duga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 02/10/2019, 08:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi akhirnya mengungkap identitas jenazah dalam karung dengan tangan diikat, kaki digembok dan dililit ban sepeda motor di Desa Geulumpang Payung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (1/10/2019).

Menurut Kapolsek Sungai Raya, Aceh Timur, Iptu Kun Hidayat, korban adalah Asnawi (37), warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur.

Kun Hidayat menjelaskan, korban sehari-hari dikenal sebagai nelayan di Desa Rantau Panjang. Sementara itu, polisi masih mendalami kasus kematian korban yang sempat menggemparkan warga desa setempat.

Baca fakta lengkapnya:

1. Jasad terikat gembok dan berkalung ban 

Pada hari Selasa (1/10/2019), warga Desa Geulumpang Payung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, dikejutkan dengan temuan mayat pria dalam karung dan diikat dengan tali nilon, Selasa (1/10/2019).

Iptu Kun Hidayat menyebutkan, mayat itu dibuang ke dalam sungai di desa tersebut. Saat itu, polisi tak menemukan identitas apapun ditubuh jasad yang diduga korban pembunuhan.

“Ditemukan oleh nelayan yang mau menangkap ikan. Mayat itu dalam karung goni, sudah membengkak. Diperkirakan sudah beberapa hari meninggal dunia,” katanya.

Setelah itu, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi jenazah tersebut adalah Asnawi, seorang nelayan dari Desa Rantau Panjang.

Baca juga: Mayat dengan Tangan Terikat dan Tubuh Berkalung Ban Ditemukan di Aceh Timur

2. Polisi: Asnawi diduga kuat korban pembunuhan

Kun menjelaskan, jenazah Asnaei yang ditemukan dalam kondisi tangan terikat tali nilon dan kaki tergembok serta badan dilingkari ban sepeda motor, merupakan korban pembunuhan.

“Kami pastikan ini korban pembunuhan,” kata Kapolsek.

Dia menyebutkan, mayat tanpa identitas itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, Aceh, untuk dilakukan autopsi.

“Kami sedang menghimpun siapa korban ini. Identitasnya tidak diketahui sampai sekarang. Penyelidikan terus dilakukan, semoga terungkap siapa pelakunya,” katanya saat awal penemuan jenazah.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Mayat Terikat Dalam Karung

3. Korban adalah seorang nelayan

Setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan para saksi, polisi mengungkap Asnawi (37) dikenal sebagai nelayan di desa tersebut.

Untuk memastikn, tim penyidik sudah memperlihatkan jenazah Asnawi pada keluarganya di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, Aceh.

“Tadi keluarganya sudah melihat. Jenazahnya telah diotopsi dan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan di Desa Rantau Panjang,” terang Kun Hidayat, saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).

Hingga saat ini, polisi masih berusaha mengungkap motif pembunuhan yang dialami nelayan tersebut.

Baca juga: Mayat Tergantung di Bak Truk Viral di Media Sosial, Begini Kejadiannya

4. Diduga sudah meninggal beberapa hari

Saat ditemukan, jenazah Asnawi sudah mengeluarkan bau menyengat. Diduga kuat Asnawi sudah meninggal beberapa hari.

Sementara itu, polisi masih memeriksa keterangan para saksi dan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembunuhan Asnawi.

“Kami masih bekerja. Seluruh upaya kepolisian semaksimalnya kami kerahkan. Nanti jika ada perkembangannya segera kami sampaikan,” kata Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arif Sukmo Wibowo, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Warga Gempar, Ada Mayat Bayi Terbungkus Rok Abu-abu di Sungai

Sumber: KOMPAS.com (Masriadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com