Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Nenek Sadinah, Hidup Sebatang Kara Terpaksa Jual 3 Sendok demi Makan

Kompas.com - 30/09/2019, 15:28 WIB
Khairina

Penulis

MAGETAN,KOMPAS.com- Nenek Sadinah (75), warga Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terpaksa menjual 3 buah sendok kepada tetangganya untuk membeli beras karena tidak memiliki uang.

“Buat beli beras, karena saya tidak punya uang dan beras untuk dimakan,” ujarnya ditemui di rumah sederhana yang ditempatinya Minggu (29/9/2019).

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Nenek Sadinah. Klik di sini untuk donasi melalui Kitabisa.com.

Meski telah berusia senja, namun Mbah Sadinah masih harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja mencari sisa-sisa padi atau kacang di sawah warga yang usai panen.

Baca juga: Berkali-kali Diusulkan, Nama Sadinah, Nenek yang Jual Sendok Tak Pernah Lolos Sebagai Penerima Bantuan

Terkadang, dia juga mencari reruntuhan buah kapuk atau membuat keripik gadung untuk sekadar makan.

“Kerjanya hanya ngasak (mencari sisa) gabah sama kacang. Kadang seminggu baru bisa menjual hasilnya,” ujarnya.

Meski hidup sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tidak pernah mendapat bantuan beras miskin maupun BPJS. Meski demikian, dia mengaku bersyukur masih diberi kesehatan untuk bekerja mencari sesuap nasi.

“Kalau beras saya tidak pernah dapat bantuan, yang muda-muda itu yang dapat. Alhamdulillah selama ini sehat, masih bisa bekerja,” ucapnya.

Mbah Sadinah mengaku berterima kasih karena rumah 3 X 6 meter yang ditinggalinya sat ini direhab oleh pemerintah desa. Dulunya rumah yang ditinggalinya beratap pendek sehingga panas jika siang hari.

“Terima kasih rumah saya sudah dibagusin setahun lalu. Dulunya pendek sekarang agak lega,” katanya.

Harmoko, tetangga Mbah Sadinah mengatakan, Mbah Sadinah memang hidup sebatang kara tanpa suami dan anak. Ia juga hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurutnya, sehari-hari Mbah Sadinah adalah nenek yang ulet dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap hari, Mbah Sadinah bekerja mencari sisa gabah petani yang habis panen.

“Selain ngasak gabah, beliau juga kadang disuruh mijat atau bikin keripik gadung. Orangnya ulet dan tidak mau menyusahkan orang lain,” katanya.

Harmoko mengaku terenyuh dengan niat Mbah Sadinah menjual 3 buah sendoknya untuk membeli beras.

Namun, Harmoko tak menerima penjualan sendok itu. Ia malah memberi nenek Sadinah beras untuk dimasak. Warga desa, menurutnya, tak kurang memberikan perhatian kepada Mbah Sadinah.

Namun dia mengaku tidak tahu untuk kebutuhan apa sehingga Mbah Sadinah harus menjual sendok miliknya.


Mari bantu Nenek Sadinah

Mari sisihkan sedikit rezeki kita untuk membantu Nenek Sadinah agar lebih berdaya. Bantu Nenek Sadinah membuka usaha agar ia tak lagi harus mencari sisa-sisa gabah di sawah dan tak harus menjual sendok untuk makan.

Kompas.com menggalang dana untuk Nenek Sadinah melalui Kitabisa.com. Klik di sini untuk donasi.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com