Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Randi, Mahasiswa UHO yang Tewas Tertembak Peluru Tajam

Kompas.com - 28/09/2019, 16:14 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Satu Mahasiswa UHO Tewas Saat Demo di Gedung DPRD Sultra

Kapolda akui Randi tewas tertembak peluru tajam

Kapolda Sultra Brigjen (Pol) Iriyanto mengakui bahwa Randi tewas akibat tertembak peluru tajam dalam demonstrasi ribuan mahasiswa di Kendari pada Kamis.

“Iya. Hasil otopsi luka tembak dari peluru tajam,” kata Iriyanto didampingi Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt dan Direktur Reskrim Umum saat konferensi pers di Aula Dhachara Mapolda Sultra, Jumat.

Iriyanto mengatakan, pihaknya telah membuat tim gabungan investigasi untuk mengungkap penyebab tewasnya Randi (21), mahasiswa UHO, akibat tertembak peluru tajam, Kamis.

"Kami sudah bentuk tim gabungan dari Mabes Polri, Puslabor, Irwas, dan Propam. Semoga tim ini bisa mengungkap penyebab kematian korban," katanya.

Atas kejadian ini, kata Kapolda, ia meminta waktu untuk mengusut kasus tersebut.

Baca juga: Akui Randi Tertembak Peluru Tajam, Kapolda Sultra Minta Waktu Ungkap Pelaku

Keluarga minta pertanggungjawaban Polri

Rasmin, salah satu keluarga Randi, meminta pertanggungjawaban petinggi Polri.

“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kami butuhkan tanggung jawab,” katanya, Jumat (27/9/2019).

Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randi tewas karena luka tembak.

“Kami dari keluarga besar mengutuk keras tindakan ini kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggaan kami,” ujarnya.

Baca juga: Keluarga Mahasiswa Halu Oleo Kendari yang Tewas Minta Tanggung Jawab Polri

Tumpuan keluarga

Randi adalah tumpuan keluarga. 

Ayah Randi, La Sali, terlihat begitu terpukul melihat anaknya yang merupakan putra satu-satunya meninggal dengan cara tak wajar.

“Dia anakku, merupakan unjung tombak keluarga. Dia ikut membantu membiayai sekolah adik-adiknya,” kata La Sali seusai pemakaman Randi, Jumat (27/9/2019).

La Sali menuturkan, saat Randi tewas tertembak, ia sedang berada di laut mencari ikan.

Kelurga kemudian menjemput La Sali pulang ke rumah. Ia menuntut pelaku penembakan anaknya agar dituntut sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang Tewas Tumpuan Keluarga

Sumber: KOMPAS.com (Kiki Andi Pati, Defrianto Neke)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com