Berdasarkan pantauan di lapangan, selain rumah-rumah warga, satu sekolah madrasah aliyah di Dusun Waitasi juga mengalami kerusakan di bagian plafon.
Atia Seknun, salah satu warga Dusun Kelapa Dua yang ditemui Kompas.com, mengatakan, guncangan gempa itu membuatnya tidak berani lagi kembali ke rumahnya.
"Saya tidak berani lagi, bukan karena rumah saya rusak parah, tapi saya masih takut gempa susulan terjadi," katanya di lokasi pengungsian.
Baca juga: Gempa Ambon, Puluhan Rumah Warga di Pulau Seram Rusak Berat
Warga di Pulau Seram berbondong-bondong mengungsi ke daerah perbukitan pasca-gempa.
"Kita tidur di sini malam ini, karena kampung sudah kosong, semua mengungsi,"kata Yati salah satu warga Kairatu saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian di kawasan Kampung Baru Siompo.
Warga lainnya mengaku mereka terpaksa mengungsi karena takut terjadi tsunami.
"Jujur, kami takut tsunami, soalnya gempanya sangat besar sekali, jadi saya dan keluarga akan tetap disini,"kata Abu.
Baca juga: Gempa Ambon, Ribuan Warga di Pulau Seram Mengungsi ke Perbukitan
Polisi tangkap seorang pria karena berteriak "tsunami" saat terjadi gempa Ambon pada Kamis (26/9/2019).
Dilansir dari Antara, pria tersebut diamankan di depan Hotel Manise, kawasan Tanah Tinggi.
Ia berteriak "Tsunami" di antara ratusan warga dan petugas kepolisian yang menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Pria tersebut terpaksa diamankan agar tidak membuat warga lain semakin panik.
Baca juga: Polisi Amankan Seorang Pria yang Teriak Tsunami Saat Gempa Ambon
Sumber: KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.