Dalam rilisnya, Dicky mengatakan, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe meminta maaf atas kejadian tersebut.
Klarifikasi polisi
Menurut Dicky, awalnya kejadian dalam video tersebut mirip kejadian di Petamburan, Jakarta.
Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, dapat dipastikan bahwa masjid itu ada di sebelah Kantor DPRD Sulsel.
Dicky mengatakan, awalnya anggota polisi yang sedang melakukan pengamanan demonstrasi di Kantor DPRD, dilempari mahasiswa yang demo dengan batu.
Pasca lemparan itu, terjadi pengejaran mahasiswa oleh anggota polisi.
Namun, mahasiswa bersembunyi di masjid di samping Kantor DPRD.
Dicky mengatakan, mahasiswa yang melempari polisi sengaja menjadikan masjid sebagai tempat berlindung.
Akhirnya, polisi menangkap mahasiswa pelaku pelemparan yang bersembunyi di masjid.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Polda Sulsel memohon maaf yang sebesar-besarnya atas insiden tersebut,"kata Dicky.
Dicky mengatakan, oknum polisi yang melakukan tindakan berlebihan akan diproses secara hukum.
Namun, mahasiswa yang demo sambil melakukan pelemparan juga akan diproses secara hukum.
Menurut Dicky, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel akan segera melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.
"Demikian klarifikasi ini kami buat atas petunjuk Bapak Kapolda Sulsel," kata Dicky.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Palembang, Korban Luka Bertambah Jadi 28 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.