Semua ini diketahuinya setelah membuka peti jenazah yang tiba di Kota Ternate pada Kamis (5/9/2019).
Lily diduga dibunuh lalu organ tubuhnya diambil
Atas sejumlah jahitan, itu, pihak keluarga pun menduga jika ibu dari dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu meninggalnya tak wajar.
Suami Lily bersama pihak orangtua menduga jika Lily dibunuh, lalu organ tubuhnya diambil.
“Terus kalau memang organ tubuhnya tidak diambil, untuk apa ada jahitan begitu panjang, kemudian jahitan di belakang,” katanya Mahrus.
“Dan kami sudah minta kepada pihak kepolisian untuk dilakukan otopsi, biar semuanya lebih jelas,” katanya lagi.
Tanda tangan diduga dipalsukan
Sebelum Lily Wahidin berangkat ke Malaysia, ternyata dia sempat mengirimkan sejumlah foto dokumen via WhatsApp ke pihak keluarga yang ada di Kota Ternate, ketika masih berada di Jakarta.
Salah satu dokumen penting itu yaitu kontrak kerja antara Lily selaku pekerja dengan pengguna/majikan yakni Lim Joo Lee.
Di bawah tanda tangan Lily Wahidin di kontrak kerja itu tertera tanggal 1/7/2019, sementara di bawah tanda tangan pengguna tertanggal 24/7/2019.
Menurut suaminya Mahrus Adam, itu bukan tanda tangan dari istrinya.
“Dokumen itu dia kirim ketika masih di Jakarta atau satu dua hari menjelang keberangkatannya ke Malaysia,” kata Mahrus.
“Setelah dia kirim foto-foto dokumen itu, dia berpesan bahwa tolong disimpan ini semuanya, mungkin suatu saat akan berguna,” kata Mahrus lagi.
Atas kiriman foto-foto serta pesan istrinya itu, Mahrus bersama keluarga lain sempat menaruh curiga, jika ada yang tidak beres dengan Lily di sana.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan