Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rosna, Wanita Asal Maluku Pertama yang Sujud Syukur di Puncak Carstensz

Kompas.com - 20/09/2019, 06:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Rosna  harus menyiapkan uang hingga puluhan juta rupiah. Uang sebanyak itu untuk membiayai perjalanan dari Namlea ke Timika Papua, termasuk membeli sejumlah peralatan yang dibutuhkan, hingga biaya akomodasi dan juga konsumsi selama perjalanan.

Meski berat, iya tetap berusaha mengumpulkan uang untuk mewujudkan mimpinya itu.

“Kalau dihitung-hitung semuanya ada puluhan juta. Jadi saya menabung dan saya juga main arisan,” ujar Rosna.

Rosna juga bersyukur karena mimpinya itu didukung penuh oleh keluarga dan juga teman-temannya.

Lebih-lebih dukungan selalu diberikan oleh suami dan dua anaknya yakni Mei Wardani dan Cikal Ramadani yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar.

Dukungan dan doa dari keluarga dan teman-temannya itu seolah telah menambah energi yang sangat besar pada diri Rosna. 

Karena itu saat akan pergi meninggalkan kampung halaman, Rosna merasa tak terbebani sedikit pun meski harus meninggalkan suami dan kedua buah hatinya untuk sementara waktu.

“Anak saya yang bungsu sempat berdoa dan bilang ke saya saat akan ke luar, 'mama semoga selamat sampai ke tujuan dan semoga bisa kembali lagi dengan selamat',” ujarnya.

Mendaki puncak Carstensz

Setelah tiba di Papua, Rosna bersama dua seniornya bergabung dengan dua pendaki asal Malaysia yakni Mohammad Taufik Ali dan Mohammad Hafid yang sebelumnya telah mendaki tiga puncak dunia yakni Aconcagua di Argentina, Kilimanjaro di Tanzania, dan Carstensz Pyramid di Indonesia.

Rosna menceritakan, butuh waktu berhari-hari untuk perjalanan hingga sampai ke puncak tertinggi di Indonesia itu.

“Setelah enam hari perjalanan kami akhirnya berhasil mencapai puncak Carstensz pada Sabtu, 14 September 2019,” ujarnya.

Baca juga: Diduga Alami Hipotermia, Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Pingsan

Rosna mengaku kondisi medan yang berat membuat mereka harus beberapa kali memanjat tebing batu dengan bantuan tali dan peralatan lainnya.

Meski menemui kesulitan saat melalui rintangan tersebut, Rosna tetap merasa kuat karena timnya sangat kompak dan saling membantu selama perjalanan.

Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan itu, mereka akhirnya sampai di titik terakhir pendakian dan bisa menikmati keindahan puncak Carstensz pada pukul 11.30 waktu setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com