Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Video Viral 3 Polisi Tembakan Senpi di Acara Adat Lampung, Tak Ada Petasan hingga Diperiksa Propam

Kompas.com - 20/09/2019, 05:50 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS. com - Sebuah video yang diunggah akun Instagram @seputar_lampung menjadi viral, lantaran acara adat Lampung (Begawi) yang lazimnya dimeriahkan bunyi-bunyian menggunakan petasan atau mercon, justru menggunakan senjata lasar panjang dan pendek, diduga milik polisi.

Video yang berdurasi 48 detik tersebut berjudul “Prosesi Begawi di Kotabumi, Lampung Utara, Diwarnai Tembakan ke Udara” telah ditonton sebanyak 29.801 kali.

Tampak terlihat seorang pria memakai jaket sweater berponco warna abu-abu menembakkan senjata laras panjang ke udara.

Tak lama berselang, seorang menggunakan jas hitam dan kopiah adat menembakkan senjata laras pendek sebanyak lima kali ke udara.

Kemudian, seseorang memakai batik merah dan berkopiah juga menembakkan senjata laras pendek sebanyak tiga kali ke udara.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwami Pandad Arsyad membenarkan bahwa tiga senjata yang ditembakkan di udara dalam video itu adalah senjata dinas Polri.

Ketiga oknum polisi itu adalah Bharatu AI, Bripka MF, dan Briptu OK. Ketiga oknum ini adalah bagian dari keluarga yang melaksanakan adat begawi tersebut.

Sambungnya, polisi dalam video tersebut diperiksa oleh anggota Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Lampung.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Viral di media sosial

Ilustrasi media sosialdiego_cervo Ilustrasi media sosial

Tiga orang pria menembakan senjata api (senpi) ke udara di prosesi Begawi, viral di media sosial, diduga senpi yang digunakan itu adalah senpi organik milik polisi, video viral tersebut diunggah akun Instagram @seputar_lampung.

Dalam Akun @seputar_lampung menyebutkan bahwa itu adalah video prosesi Begawi yang berlangsung di Jalan Abrati Kelurahan Kotabumi Udik, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, pada Sabtu (14/9/2019).

Meski dijelaskan sebagai bagian dari prosesi Begawi, sejumlah warganet justru mempertanyakan penggunaan senjata api tersebut. Terlebih lagi, banyak anak-anak di lokasi itu.

“Apakah anggota polisi yang menembak itu ...apakah di perbolehkan ? Tanya min,” tulis akun @akhlis_rinaldi

“Apa orang yang menembakan tembakan itu memang kompeten untuk memegang senpi?” tulis akun @aanindyap

Namun, tak sedikit juga warganet yang menilai bahwa penggunaan senjata api itu adalah hal yang wajar, karena menyangkut adat istiadat setempat.

“Tolong jangan dibesar-besarkan? Ini lah akibat diplintir bahasa, tolong tanyakan sama perwatin Lampung, itu proses turun mandei!! Jadi buat kalian jangan langsung judge yang gak bener,” tulis akun @rizkisangun.

Baca juga: Video Viral Acara Adat di Lampung Gunakan Senjata Api, Ini Penjelasan Polisi

2. Tiga polisi sudah diperiksa di Bidpropam Polda Lampung

Ilustrasi polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi polisi.

Zahwani membenarkan bahwa tiga senjata yang ditembakkan di udara dalam video itu adalah senjata dinas Polri.

Ketiga oknum yang menembakkan senjata dalam video itu juga merupakan anggota kepolisian.

Menurut Zahwani, polisi dalam video tersebut sedang diperiksa oleh anggota Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Lampung.

“Ketiganya sedang dimintai keterangan oleh Bidang Propam Polda Lampung, karena senjata itu adalah senjata dinas,” kata Zahwani, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Viral 3 Polisi Tembakkan Senpi di Acara Begawi Lampung, Beralasan karena Tak Ada Petasan

3. Acara adat berlangsung tiga hari

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Zahwani mengatakan, ketiga oknum polisi ini adalah bagian dari keluarga yang melaksanakan adat begawi tersebut.

Menurut Zahwani, aksi yang viral di media sosial itu terjadi pada hari ketiga begawi, yakni pada Minggu (15/9/2019), dua hari sebelumnya memang ada acara adat di kediaman H Firdaus Amin yang berada di Jalan Abrati, Kelurahan Kotabumi Udik, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.

“Prosesi adat ini berlangsung selama tiga hari sejak jumat. Acara hari minggu itu adalah turun mandi, penghargaan pemberian gelar,” katanya.

Baca juga: Polisi Kaji Kelanjutan Proses Penyelidikan Kasus Ibu Hamil yang Diberi Obat Kedaluwarsa

 

4. Kehabisan mercon

Ilustrasi petasan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi petasan.

Masih dikatakan Zahwani, biasanya acara turun mandi ini dimeriahkan dengan bunyi-bunyian letusan seperti mercon ataupun petasan. Namun, pada hari itu, panitia acara kehabisan petasan atau mercon.

“Tiga oknum ini bagian dari keluarga yang melangsungkan acara. Ketiganya lalu berinisiatif menggunakan senjata api untuk memeriahkan acara,” katanya.

Namun, kata Zahwani, karena menggunakan senjata api milik Polri, ketiganya harus memberikan keterangan di Bidpropam Polda Lampung.

“Tidak ada korban jiwa. Kita tunggu lebih lanjut hasil pemeriksaan Bidpropam Polda Lampung,” katanya.

Baca juga: Gantikan Mercon dengan Senjata Api pada Acara Adat, 3 Polisi Diperiksa Propam

Sumber: KOMPAS. com (Tri Purna Jaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com