Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Negeri di Atas Awan Gunung Luhur | Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau, Jokowi Pakai Mobil Rental

Kompas.com - 19/09/2019, 06:54 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.comNegeri di atas awan Gunung Luhur yang terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kini tengah ramai dikunjungi wisatawan karena pesona panorama hamparan awan yang dapat dilihat dari atas gunung.

Meskipun disebut gunung, namun ketinggian Gunung Luhur hanya 901 di atas laut (Mdpl).

Namun, bagi wisatawan yang ingin menikmati hamparan awan di Gunung Luhur harus sudah berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk para korban kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Sumbangkan sedikit rezeki Anda untuk membantu mereka yang membutuhkan, terutama untuk pembelian masker dan kebutuhan lainnya yang perlu. Klik di sini untuk donasi.

Berita cantiknya negeri di atas awan mendapat perhatian banyak pembaca di Kompas.com

Sementara itu, berita Jokowi pakai mobil rental saat kunjungi lokasi kebakaran di Riau juga menjadi perhatian pembaca.

Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019).

Lokasi kebakaran sendiri berjarak sekitar 6 kilometer dari lapangan tempat pendaratan helikopter di Merbau.

Namun, dalam kunjungannya, Presiden mengendarai mobil rental menuju lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Mobil yang dirental Presiden adalah Toyota Lancruiser warna hitam dengan pelat bertuliskan INDONESIA berlatar merah.

Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Cantiknya negeri di atas awan Gunung Luhur

Pesona Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Pesona Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).

Salah satu pengelola Gunung Luhur, Sukmadi mengatakan, negeri di atas awan pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak utara dan selatan pada Bulan September 2018.

Setelah sempat viral di media sosial, satu persatu pengunjung pun mulai datang, dan mereka menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan.

"Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2019).

Ditambahkan Sukmadi, untuk wisatawan yang ingin menikmati hamparan awan di Gunung Luhur, ia menyarankan untuk menginap.

Jangan khawatir, lantaran sudah tersedia fasilitas penginapan semi permanen yang dibangun oleh warga sekitar maupun penyewaan tenda.

"Fasilitas lain juga sudah lengkap, seperti toilet, mushola, warung dan parkir kendaraan mobil dan motor," katanya.

Baca juga: Cantiknya Negeri di Atas Awan, Hanya Tiga Jam dari Jakarta

2. Kunjungi Kebakaran di Riau Jokowi pakai mobil rental

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

Ada yang menarik dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, saat mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Selasa (17/9/2019).

Dalam kunjungan tersebut, presiden mengendarai mobil rental menuju lokasi karhutla, lokasi kebakaran sendiri berjarak sekitar 6 kilometer dari lapangan tempat pendaratan helikopter di Merbau.

Mobil yang dirental Presiden adalah Toyota Lancruiser warna hitam dengan pelat bertuliskan INDONESIA berlatar merah.

Jokowi menumpangi Land Cruiser rentalan itu didampingi Menkopolhukam Wiranto, menuju lokasi karhutla.

"Mobil itu kita yang menyediakan sesuai dengan permintaan protokoler istana dan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres)," kata Kasubag Protokol Setdakab Pelalawan, Mulyadi, kepada Tribunpelalawan.com, Selasa (17/9/2019).

Mulyadi menjelaskan, pihaknya mencari mobil sesuai permintaan protokoler istana dan Paspampres dengan menghubungi perusahaan rental di Pekanbaru yakni Nadik Rental di Jalan Labersa.

Baca juga: Ketika Jokowi Pakai Mobil Rental Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau...

3. Anak kernet bus jadi dokter

Tati Sri Rahmawati, dokter gigi yang baru saja menyelesaikan pendidiman di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/DOK UNSOED Tati Sri Rahmawati, dokter gigi yang baru saja menyelesaikan pendidiman di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah.

Mimpi Tati Sri Rahmawati (26) untuk menjadi dokter gigi akhirnya terwujud setelah ia menyelesaikan S1 pendidikan Dokter Gigi di Universitas Jenderal Soerdirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, tahun 2016.

Di balik cita-cita yang berhasil ia raih, ada perjuangan berat yang harus ia lalui demi untuk menggapai semua itu, Betapa tidak, Tati terlahir bukan dari keluarga yang berada, ayahnya bekerja sebagai kernet bus, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

"Awalnya orangtua ragu dan khawatir tidak mampu membiayai kuliah saya. Tapi berkat dukungan dari semua pihak, kami percaya Tuhan pasti akan memberikan rezeki dan optimistis bisa menjalani semuanya sampai akhir," kata Tati, Selasa (17/9/2019).

Sejak 2013 Tati mulai menjual makanan ringan basreng dan makaroni. Makanan buatan ibunya tersebut dijual Tati kepada teman-temannya di kampus untuk menutup biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

"Selain itu saya juga membuat pesanan bunga flanel untuk wisuda, ngajar les privat anak SD, menjadi asisten di klinik, bahkan sampai pernah membuka laundry di kontrakan untuk teman-teman," ujarnya.

Baca juga: Kisah Tati, Anak Kernet Bus yang Jadi Dokter Gigi: Jual Tanah hingga Dagang di Kampus untuk Biaya Kuliah

4. Dua ekor beruang dan satu ular mati terbakar

Petugas TNI dan warga memadamkan api karhutla yang mendekati rumah warga di Desa Rimbi Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (17/9/2019)KOMPAS.COM/IDON Petugas TNI dan warga memadamkan api karhutla yang mendekati rumah warga di Desa Rimbi Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (17/9/2019)

Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Riswanto mengatakan, dua ekor beruang ditemukan mati terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bayas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, kedua beruang tersebut ditemukan sudah gosong.

"Ada dua ekor beruang ditemukan mati terbakar akibat karhutla. Yang menemukan masyarakat, kemudian dilaporkan ke tim kita yang ada di lokasi pemadaman," katanya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (17/9/2019) malam.

Dijelaskan Riswanto, tim BPBD Inhil awalnya memadamkan titik api karhutla yang terjadi di Desa Bayas.

"Tim kita masuk ke lokasi pada hari, Rabu (11/9/2019). Sampai di lokasi langsung melakukan pemadaman titik api," katanya.

Kemudian saat pemadaman pada hari, Jumat (13/9/2019), lanjutnya, petugas mendapat informasi dari warga setempat ada dua ekor beruang mati terbakar di kebun nanas yang sudah terbakar.

"Sampai di lokasi tim tidak menemukan beruang yang mati terbakar itu, karena sudah dibuang orang (bangkainya)," ungkapnya.

Baca juga: 2 Ekor Beruang dan 1 Ular Besar Mati Terbakar Akibat Karhutla di Riau

5. Kontak senjata 3 warga tewas, 4 terluka

Salah satu warga Kampung Olen, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang mengalami luka tembak ketika terjadi kontak senjata anatara TNI-Polri dengan KSB, dievakuasi ke Mimika, Rabu (18/9/2019)Dok Humas Kabupaten Puncak Salah satu warga Kampung Olen, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang mengalami luka tembak ketika terjadi kontak senjata anatara TNI-Polri dengan KSB, dievakuasi ke Mimika, Rabu (18/9/2019)

Tiga orang warga sipil tewas dan empat warga lainnya mengalami luka tembak setelah terjadi kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan tim gabungan TNI-Polri di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Selasa (17/9/2019) dini hari.

"Ada baku tembak di sana dan hasilnya ada 3 orang yang meninggal dan hari ini dibakar, 4 orang kami melalui Dinas Kesehatan urus bersama TNI-Polri larikan ke Timika untuk pengobatan," ujar Bupati Puncak, Willem Wandik saat dihubungi, Rabu (18/9/2019).

Ia menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.

"Saya selalu menyampaikan, mari kita bangun komunikasi, lakukan pendekatan persuasif agar ada komunikasi antara kelompok TPN OPM dengan TNI-Polri, agar mereka menyerahkan diri," katanya.

Baca juga: Kontak Senjata KKB dengan TNI-Polri, 3 Warga Tewas, 4 Terluka

Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudi, Farid Assifa, Fadlan Mukhtar, Idon Tanjung, Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com