Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Suara Ledakan di Mako Brimob, Warga Terkena Serangan Jantung

Kompas.com - 18/09/2019, 17:07 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Peristiwa ledakan di Mako Brimob Srondol, Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/9/2019) lalu, ternyata tidak hanya berdampak pada kerusakan rumah milik warga sekitar.

Salah satu warga yang mendengar suara ledakan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari.

Warga tersebut yakni Abdul Rohmadin (49).

Dia menderita serangan jantung, karena kaget lantaran mendengar suara ledakan yang begitu keras tak jauh dari rumahnya di Jalan Mangga, Srondol Wetan, Semarang.

Baca juga: Kado Hari Jadi ke-74 Jatim, Gratis Denda Pajak Kendaraan Bermotor

Salah seorang putra Abdul bernama Yudha Prastia (15) mengatakan, selepas ledakan, Abdul dilarikan ke Rumah Sakit Banyumanik.

Kemudian, pada malam hari, Abdul langsung dirujuk ke RS Kariadi dan dirawat sampai hari ini.

Menurut Yudha, Ayahnya memang memiliki riwayat penyakit jantung sejak lebih kurang satu tahun.

"Sebelum kejadian, Bapak baru selesai mandi terus nonton televisi. Setelah mendengar bunyi dentuman langsung terkejut dan sempat kejang-kejang," ujar Yudha kepada Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Abdul saat ini sedang menjalani perawatan di RS Kariadi dan belum diperbolehkan pulang.

Namun, kondisinya sudah mulai membaik.

Kepala Biro Logistik Polda Jateng Kombes M Zari didampingi Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Semarang Kombes Pol I Gusti Gede Andika pada Selasa kemarin, telah menjenguk warga terdampak peristiwa ledakan ke rumah sakit.

Polda Jateng berusaha memberikan ganti rugi kepada warga terdampak ledakan gudang bahan peledak.

Ganti rugi mulai dari perbaikan rumah yang rusak milik warga, hingga menanggung biaya pengobatan bagi warga yang sakit, termasuk Abdul.

“Ini merupakan bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat yang terdampak ledakan gudang bahan peledak di Mako Brimob Srondol Semarang. Warga tidak boleh ada yang dirugikan atas peristiwa tersebut”, kata Zari.

Polda Jateng dibantu kerja sama dengan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan dan Kepala RS Bhayangkara akan menangani proses perawatan.

Sementara itu, saat ini proses perbaikan 44 rumah warga yang rusak sedang dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Kronologi Ibu Kandung yang Bunuh Dua Anak Kembarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com