Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Api Menyebar, Pemerintah Bikin Sekat di Lokasi Kebakaran Gambut

Kompas.com - 18/09/2019, 09:58 WIB
Amriza Nursatria,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MUARAENIM, KOMPAS.com - Untuk mengatasi kebakaran lahan gambut yang membakar tanaman sawit dan kebun warga di lokasi Desa Kayuara Batu, Kecamatan Muara Belida, Pemkab Muara Enim, mulai kemarin Selasa (17/9/2019), pemerintah dan TNI membuat sekat berupa kanal selebar 15 meter dan dalam 5 meter.

Tujuan pembuatan sekat ini adalah agar api yang membakar lahan gambut tidak terus menyebar.

“Selain itu, sekatan yang berupa kanal selebar 15 meter dan dalam 5 meter itu dapat digunakan sebagai sumber air bagi proses pemadaman jika terjadi kebakaran lahan di musim kemarau berikutnya,” ujar Sekretaris Daerah Muara Enim Hasanudin, Selasa.

Baca juga: 2 Ekor Beruang dan 1 Ular Besar Mati Terbakar Akibat Karhutla di Riau

Hasanudin berharap dengan selesainya pembuatan sekat, penyebaran api yang membakar lahan di Desa Kayuara Batu, Kecamatan Belida, dapat dihentikan.

“Lahan yang terbakar adalah lahan gambut yang airnya berada di bawa permukaan tanah, dengan selesainya pembuatan sekatan nanti, semoga api tidak menyebar lagi,” harapnya.

Ada empat buah eksavator pinjaman dari pengusaha yang akan digunakan dalam pembuatan sekat itu.

Salah satu eksavator yang didatangkan terlihat mulai bekerja membuat kanal untuk sekat tersebut.

Sebelum memulai penggalian, operator eksvator membersihkan terlebih dahulu jalan akses masuk ke lokasi pembuatan sekat.

Lokasi yang dibuat sekat adalah di antara kebun sawit dan semak belukar milik warga yang terbakar dan yang belum terbakar.

Komandan Kodim 0404 Muara Enim Letkol Syafrudin memimpin langsung proses pembuatan sekat.

Sebelumnya, sekitar 60 hektare lahan kebun sawit dan kebun warga hangus terbakar.

Baca juga: Mahasiswa Sodorkan 6 Poin soal Karhutla, Gubernur Sumsel Siap Mundur, jika...

Kebakaran lahan itu bahkan sempat membuat warga Desa Kayuara Batu terisolasi selama empat hari karena jalan desa mereka terutup asap tebal.

Namun kini warga sudah bisa keluar desa karena asap mulai berkurang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com