Saat ini Sri dan keluarganya mengeluhkan batuk, sesak napas dan mata perih.
"Di sini udah seminggu berasap. Sekarang tambah parah, karena kebakaran dekat rumah. Saya sekeluarga udah batuk-batuk, sesak napas, dan mata perih," katanya.
Baca juga: Hilangkan Asap, 40 Ton Kapur Tohor Aktif Bakal Ditabur di Kawasan Karhutla Sumatera dan Kalimantan
Untuk mencegah dampak lebih parah, Sri dan keluarganya menggunakan masker.
Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di sejumlah titik di wilayah Riau. Bencana ini menyusul timbulnya kabut asap.
Bahkan, kabut asap pekat lebih kurang sepekan menyelimuti Riau. Situasi ini menyebabkan udara tidak sehat, sehingga banyak rakyat yang sakit.
Sementara itu, tim Satgas Karhutla telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi bencana yang hampir terjadi setiap tahun di Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.