PEKANBARU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Provinsi Riau dalam rangka meninjau penangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kabut asap, Senin (16/9/2019).
Beberapa agenda Jokowi, seperti rapat dengan Pemerintah Provinsi Riau dan meninjau lokasi karhutla.
Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini, diketahui oleh sejumlah warga yang terpapar kabut asap, yang mengungsi di posko pengungsian di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau di Pekanbaru.
Korban kabut asap ini, menaruh harapan besar kepada Jokowi, terkait penanganan kabut asap yang tak kunjung hilang.
"Dengan kedatangan Pak Jokowi, mudah-mudahan bisa asap hilang, dan udara kembali membaik seperti semula. Jadi kita bisa beraktivitas lagi. Kasian juga kan semua bayi terdampak asap," ucap Nora (31) salah satu pengungsi yang diwawancarai Kompas.com, Senin malam.
Baca juga: Calon Ibu Kota Negara Tepapar Kabut Asap, Ini Tanggapan Gubernur Kaltim
Nora mengungsi dengan suami, dan bayinya yang baru berusia dua minggu. Warga Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, ini sudah dua hari mengungsi, karena bayinya terpapar kabut asap.
"Anak saya batuk, mata berair. Tapi selama di posko pengungsian, udah mulai berkurang sakitnya. Kami masih bertahan di sini, karena di luar banyak asap dan udara tidak sehat," kata Nora.
Hal senada diucapkan, Mimi (35), yang satu ruangan dengan Nora di posko pengungsian balita. Dia berharap dengan kedatangan Jokowi, kabut asap bisa diatasi.
"Tahunya Pak Jokowi ke Pekanbaru, tadi ada kawan-kawan bilang. Tapi enggak tahu apa sudah sampai. Jadi, ya kita juga berharap Pak Presiden saat ini mempertimbangkan kesehatan rakyat dulu baru pembangunan. Karena rakyat itu lebih penting dari pembangunan. Itu aja sih harapannya," ungkap Mimi kepada Kompas.com, Senin malam.
Baca juga: Bayi Meninggal Diduga Terkena ISPA, Gubernur Sumsel Sarankan Autopsi
Mimi mengaku sekeluarganya sakit akibat terpapar asap. Termasuk bayinya yang baru berusia dua bulan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan