Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Pengobatan HIV-AIDS Indonesia Terburuk di Asia Pasifik

Kompas.com - 15/09/2019, 16:47 WIB
Reni Susanti,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

“Sementara, saat ini, telah ada obat-obatan baru yang berdaya kerja tinggi seperti Dolutegravir, namun belum diperkenalkan di Indonesia,” ungkap Aditya.

Obat ARV jenis Dolutegravir ini selain lebih ampuh karena bisa lebih cepat memulihkan kondisi kesehatan ODHA, juga harganya jauh lebih murah dibanding obat-obatan ARV yang saat ini digunakan dan dibeli oleh Kementerian Kesehatan.

Pertemuan dunia

Dalam pertemuan Fast Track Cities minggu lalu di London, banyak kota melaporkan keberhasilan mereka dalam cakupan obat ARV hingga 90 persen seperti London, Amsterdam, Manchester, dan Brighton.

Berdasarkan data yang dilaporkan kepada UNAIDS, ada 16 kota yang mencapai target 90 persen.

Bahkan, India telah memberikan obat ARV kepada 1,2 juta ODHA, dan Kamboja mencapai target 90 persen dengan memberikan ARV kepada 62.000 ODHA dari 67.000 ODHA di negaranya.

Pemerintahan Jokowi dalam rancangan teknokratik RPJMN 2019-2024 memberikan target penurunan angka insiden penularan HIV baru dari 0,24 persen menjadi 0,18 persen.

Baca juga: Sepenggal Cerita Lingkaran Setan Narkoba, HIV, dan Seks Tak Aman

“Kami yakin Indonesia akan gagal mencapai target RPJMN yaitu penurunan angka penularan HIV jika berkaca pada buruknya cakupan pengobatan ARV sekarang,” tambah Aditya.

Untuk itu, pemerintah harus segara melakukan audit program jika masih ingin berada di jalur dalam mencapai target RPJMN mendatang.

Terhadap pemerintah baru yang nanti akan dibentuk, IAC mengimbau Menteri Kesehatan segera melakukan audit menyeluruh terhadap program penanggulangan AIDS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com