UNGARAN, KOMPAS.com - Masyarakat diimbau mewaspadai hoaks yang beredar dalam kaitannya dengan industri pangan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Tujuan utama hoaks tersebut adalah menciptakan persaingan bisnis yang tidak sehat.
Kepala Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM), Peni Kusumastuti Lukito, mengatakan hoaks tersebut bisa dilakukan dengan menyebarkan kabar yang tidak benar atau menciptakan kemasan yang menyesatkan.
"Misal ada produk yang menulis 'Tidak Mengandung Minyak Sawit', tapi ini tidak ada pendukungnya, ini bisa merugikan masyarakat," terangnya usai menjadi pembicara dalam sebuah talkshow di Griya Persada Hotel Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (10/9/2019).
Baca juga: Duduk Perkara Hoaks Kasus Pencabulan Pimpinan Pesantren, Polisi Buru 1 DPO dan Tangkap 4 Tersangka
Sementara untuk pelaku usaha, Peni mengimbau tidak mempercayai calo atau biro jasa saat mengurus perizinan.
"Saat ini mengurus izin itu sangat murah, mudah, dan cepat. Biayanya mulai Rp 200.000, dan ada insentif hingga 50 persen. Untuk uji lab dan bahan, akan dibantu BPOM," tegasnya.
Menurut Peni, konsumen harus cerdas memilah dan memilih produk. Jika ragu dengan sebuah produk, dia mengimbau konsumen tidak segan mencari informasi di laman informasi yang dikelola BPOM.
Dia mengatakan, selain melaksanakan tugas utama, yaitu melakukan pengawasan secara full spectrum yang mencakup pengawasan pre-market dan post-market, BPOM juga memiliki peran lain.
"Yakni pemberdayaan masyarakat agar menjadi konsumen cerdas yang hanya menggunakan produk yang aman, bermanfaat, dan bermutu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar pelaku usaha bisa mandiri dengan diberi bimbingan dan pendampingan sehingga mereka memiliki daya saing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.