Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kutukan, Penyakit Kusta Diberantas dengan "Gelang Permata"

Kompas.com - 09/09/2019, 21:48 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Tim ini, jelas Rizkie, bertugas melakukan sosialisasi soal kusta, meyakinkan masyarakat bahwa kusta bisa disembuhkan, melakukan deteksi dini serta mengajak masyarakat untuk aktif melakukan pemeriksaan dini.

Baca juga: Bisa Dicegah dan Obatnya Gratis, Kok Kusta Masih Ada di Indonesia?

Selain itu, lanjut Rizkie, tim khusus untuk program pencegahan dan pemberantasan kusta juga melakukan pendampingan intensif kepada penderita kusta yang tergabung dalam Kelompok Perawatan Diri (KPD).

"Pertemuannya tiap akhir bulan. Pertemuan itu untuk membekali mereka yang terkena kusta agar bisa sembuh, bisa dicegah dari kecacatan atau supaya cacatnya tidak bertambah," ujar dia saat ditemui di kantornya.

Memutus mata rantai kusta dengan "Gelang Permata"

Kepala Puskesmas Mayangan Kabupaten Jombang, Diah Ayu Yuliyastuti mengatakan, kusta merupakan penyakit menular. Namun, mata rantai penularan kusta bisa diputus.

Untuk memutus mata rantai penularan kusta, pihaknya membuat gerakan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, serta melibatkannya dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan kusta.

Sosialisasi tentang kusta dilakukan melalui pertemuan masyarakat di desa, lewat Posyandu, atau forum-forum lain yang memungkinkan, termasuk ke sekolah-sekolah.

Lalu, untuk penderita kusta, Puskesmas Mayangan menelurkan program khusus yang diberi nama Gelang Permata. Gelang Permata adalah kependekan dari Gerakan Langsung Perawatan Mandiri Penderita Kusta.

"Nama programnya Gelang Permata, program itu inovasinya Bu Ferry. Secara umum itu untuk mencegah supaya tidak menular, mengajak mereka mandiri melakukan perawatan, mencegah kecacatan, termasuk menguatkan mental mereka supaya proses sembuhnya lebih cepat," kata Diah.

Baca juga: Tak Sesuram Bayangan, Bagaimana Penampakan Kampung Kusta?

Ferry Handayani, pengelola pencegahan dan pemberantasan kusta di Puskesmas Mayangan mengatakan, selain forum untuk pengobatan dan pencegahan penularan, Gelang Permata juga memperkuat hubungan emosional antar penderita kusta.

Lewat forum itu, kata Ferry, komunitas penderita kusta, baik yang sudah sembuh maupun masih dalam proses pengobatan, sudah mampu membuat jejaring bisnis antar mereka.

Dia mengungkapkan, sejak tahun 2012, pihaknya mendapatkan pekerjaan rumah cukup berat karena banyaknya orang yang positif terkena kusta. Kala itu tercatat ada 21 orang penderita kusta.

Namun, berkat upaya dan sosialisasi yang masif dilakukan, tren kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Mayangan terus menurun.

Pada tahun 2013, penderita kusta tercatat 11 kasus, tahun 2014 ada 10 kasus, lalu tahun 2015 ada 8 kasus. Pada tahun 2016, kasus yang ditemukan sebanyak 16, lalu pada 2017 terdapat 5 kasus dan tahun 2018 sebanyak 4 kasus.

Baca juga: BPJS Kesehatan Gelontorkan Rp 25,26 Miliar untuk Penyakit Kusta

"Untuk tahun ini ada 2 kasus. Satu dari kunjungan pasien, satu lagi hasil temuan dari proses deteksi dini," kata Ferry kepada Kompas.com. 

Dia menjelaskan, deteksi dini merupakan langkah yang ditempuh untuk mengeliminisi kusta di wilayah Puskesmas Mayangan selain menunggu kedatangan pasien memeriksakan kesehatannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com