Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Ditandu karena Jalan Rusak hingga Bayinya Meninggal, Ini Kata Bupati

Kompas.com - 09/09/2019, 18:11 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, bernama Kenti terpaksa harus ditandu ke puskesmas lantaran akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Setiba di puskesmas, janin berusia tujuh bulan yang masih dalam kandungan itu meninggal.

Pihak keluarga menduga bayi meninggal saat di perjalanan. Lantaran untuk mencapai puskesmas, selain ditandu, Kenti juga diangkut menggunakan mobil pikap dengan kondisi jalan yang rusak. 

Menanggapi hal ini Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebut pihaknya memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM).

"Lebak ini luas wilayahnya 380.000 hektar, hampir 35 persen luas Banten, APBD kita hanya Rp 2,8 triliun, tidak akan terpenuhi," kata Iti ditemui di Rangkasbitung, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Ibu Hamil Ditandu Sejauh 7 Km karena Jalan Rusak, Bayi Dalam Kandungan Meninggal

Bupati pertama di Kabupaten Lebak tersebut mengatakan, pihaknya sudah bekerja optimal menggunakan anggaran yang ada.

Penggunaan dana desa untuk kepentingan masyarakat juga sudah dijalankan.

Iti mengaku punya sejumlah program untuk memudahkan masyarakat terutama warga yang sakit dan ibu hamil.

Di antaranya pelayanan antar jemput dan selamat (Ujas) dan pelayanan ibu hamil dan bermasalah (Jamilah).

Dua program tersebut, kata Iti, sudah cukup berhasil menjadi solusi bagi warga yang kurang terjangkau pelayanan seperti di kota.

Menurutnya, program tersebut diadopsi oleh pemerintah pusat. 

"Kita mengakui masih banyak kekurangan, yang tadi itu tidak bisa dituntaskan secara sendiri.  Kami mengajak masyarakat untuk sama - sama peduli kepada lingkungannya, terutama keberlangsungan ibu dan anak, kematian ibu dan anak," kata Iti.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita hamil di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten terpaksa ditandu ke puskesmas setelah akses jalan di desa setempat tidak bisa dilalui.

Hal itu menyebabkan bayi dalam kandungan meninggal lantaran terlambat diselamatkan. 

Peristiwa yang menimpa ibu hamil bernama Kenti tersebut terjadi pada Minggu (1/9/2019).

Ponakan Kenti, Dani Agustian mengatakan, bibinya sempat pendarahan dan harus mendapatkan pertolongan medis di puskesmas. 

"Jarak ke puskesmas sekitar 17 kilometer, tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," kata Dani dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (6/9/2019).

Baca juga: Fakta Ibu Hamil Ditandu 7 Km Lewati Jalan Rusak, Bayi Meninggal dalam Kandungan

Dani mengatakan, bibinya ditandu secara bergantian oleh warga sejauh 7 kilometer hingga ke Kampung Gintung yang sudah bisa dilalui kendaraan. Dari Kampung Gintung ke puskesmas di Pusat Kecamatan Panggarangan, menggunakan mobil losbak milik warga. 

Itu pun, kata Dani, jalan yang dilalui kondisinya rusak, sehingga mobil tidak berjalan mulus hingga ke puskesmas. Hal inilah yang diduga Dani menjadi penyebab meninggalnya bayi dalam kandungan ibunya. 

"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak, jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," kata Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com