Namun diakuinya, hegemoni batik dari Jawa memang masih kuat. Meski demikian, batik asal Sumut juga pelan-pelan mulai dikenal masyarakat.
Ketua panitia Maulana Yusuf Arrasyid mengatakan, melalui pameran ini pihaknya ingin mengenalkan lebih jauh kepada masyarakat bahwa Sumut juga memiliki batik yang motifnya sangat menarik.
Mahasiswa FBS ini mengatakan, selama perkuliahan, banyak sekali rekannya yang tertarik untuk berbatik.
Selain menguntungkan secara ekonomi, dengan membantik juga dimaksudkan untuk mempertahankan kekayaan budaya Sumut.
Sumut sangat kaya dengan budaya. Etnisnya juga beragam.
"Tentu kita sekarang, sebagai anak muda, harus mampu menerjemahkan dalam karya-karya yang mampu mempertahankan ciri kebudayaan,” ungkapnya.
Baca juga: Siap-siap Ganjar dan Pejabat di Jateng Akan Jadi Model Busana Batik
Tak hanya pameran batik, acara ini juga diisi diskusi dengan praktisi batik.
Diskusi ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membatik. Selama pameran berlangsung pun, mahasiswa juga menggelar demo membatik di depan galeri itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.