POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Beragam cara dilakukan petani di Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, untuk menghilangkan stres, karena berbulan-bulan menganggur disebabkan kemarau panjang.
Selain mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi tukang ojek atau buruh bangunan agar tetap bisa menutupi biaya hidup, para petani juga mengelar berbagai acara hiburan.
Salah satunya lomba balap motor modifikasi yang biasa digunakan untuk mengangkut padi di sawah.
Baca juga: Kemarau, Waduk Seluas 65 Hektare Ini Kering Kerontang hingga Dasarnya Terlihat
Balapan digelar di lahan pertanian yang disulap menjadi arena balapan.
Agar medannya menantang dan menghibur penonton, lintasan dibuat berlumpur. Para peserta juga diwajibkan menggunakan perlengkapan balap lengkap, seperti helm hingga sepatu, layaknya pembalap motocross.
Peserta lomba umumnya merupakan petani yang berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Polewali Mandar.
Lomba yang digelar selama tiga hari ini pun menjadi tontonan gratis warga sekitar.
Setiap peserta menggunakan sepeda motor modifikasi yang akrab disebut motor taksi. Motor hasil modifikasi ini biasanya digunakan petani untuk mengangkut padi dari lahan mereka, sejak sarana transportasi menggunakan kuda mulai hilang.
“Lomba ini tak hanya jadi ajang hiburan ala petani, tapi juga menjadi wahana untuk merajut silahturahim sesama keluarga petani. Balapan ini seluruhnya dilaksanakan oleh petani sendiri,” jelas panitia pelaksana, Karmuji, Minggu (8/9/2019).